Ambon (ANTARA News) - Personil Angkatan Laut Singapura menyatakan kesiapannya mendukung pelaksanaan operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya (SBJ) yang digelar sebagai salah satu kegiatan utama mendukung event pelayaran internasional Sail Banda 2010.
"Kami siap mendukung kegiatan SBJ dengan mengerahkan tenaga medis maupun ahli konstruksi untuk merehabilitasi sekolah-sekolah dan rumah ibadah," kata Komandan kapal angkatan laut Singapura RSS Endeavour-210, Kenny Chen melakukan pertemuan dengan Wadan Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX Ambon, Kolonel Laut (P) Eddy Sugiatmo bersama sejumlah Asisten dan perwira Lantamal, di Ambon, Senin.
Pertemuan singkat itu dilakukan diatas kapal Angkatan Laut Singapura RSS Endeavour, saat kapal tersebut sandar di Dermaga Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
Kenny Chen mengaku senang dan gembira bisa berkunjung ke Ambon dan beberapa wilayah lainnya untuk melaksanakan misi kemanusiaan di bidang kesehatan bersama-sama dengan tim medis dari Kapal Rumah Sakit terbesar Amerika Serikat, USNS Mercy T-AH 19 yang telah "lego jangkar" di Teluk Ambon sejak Senin pagi.
Selain RSS Endeavour dan USNS Mercy, Australia juga mengirimkan dua unit kapal jenis Landing Craft Heavy (LCH) milik Angkatan Laut Australia yakni HMAS Labuan dan HMAS Tarakan untuk membantu misi kemanusiaan terbesar itu.
Wadan Lantamal IX Ambon, Kolonel Laut (P) Eddy Sugiatmo menyampaikan terima kasih yang dalam atas kehadiran tim medis bersama kapal Angkatan Laut negara tetangga itu, guna mendukung operasi SBJ yang akan berlangsung hingga 4 Agustus.
"Operasi SBJ merupakan salah satu program pemerintah dan TNI untuk meningkatkan kesejahteraan, terutama kesehatan masyarakat di Maluku yang bermukim di pulau-pulau kecil," katanya.
Eddy Sugiatmo yang juga menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas (Satgas) SBJ itu, berharap selama di Ambon, personil RSS Endeavour juga dapat menikmati keindahan alam di Maluku, terutama wisatawa bahari yang terkenal masih alamiah dan menjanjikan, di samping melakukan operasi dan kemanusiaan.
"Maluku dan Ambon sangat kaya potensi wisata baharinya, terutama objek penyelaman yang indah dan belum tentu ditemukan di daerah lainnya," ujarnya.
Dia pun optimis kehadiran empat kapal milik Australia, Singapura dan Amerika Serikat untuk mengemban misi kemanusiaan akan berampak mengangkat citra Maluku yang pernah terpuruk akibat konflik sosial pada tahun 1999, di mata dunia internasional.
"Kehadiran empat kapal dari negara tetangga ini akan berdampak wisatawan mancanegara semakin percaya terhadap kondisi di Maluku yang semakin aman dan menjamin untuk kunjungan wisatawan dalam jumlah besar," katanya.
Maluku, tambahnya, akan menjadi salah satu daerah di Indonesia yang diincar negara-negara di dunia untuk melakukan investasi skala besar di berbagai bidang di masa mendatang. (JA/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010