Nairobi (ANTARA News/Reuters) - Mahkamah Agung Seychelles hari Seninmemenjarakan 11 orang Somalia yang dinyatakan bersalah terlibat dalamkasus perompakan, kata sejumlah pejabat.

Para perompak ituditangkap di wilayah perairan negara kepulauan Lautan India itu setelahmereka menggunakan senjata otomatis utuk menyerang kapal penjaga pantaiSeychelles pada Desember.

"Para terpidana ini akan... menjadi penangkal bagi calon perompakmendatang Somalia yang mungkin beranggapan bahwa mereka bisa datang kewilayah perairan Seychelles dengan kondisi bebas dari hukuman," kataDepartemen Hukum Seychelles dalam sebuah pernyataan.

Ke-11 perompak itu dijatuhi hukuman penjara selama 10 tahun -- delapanorang dinyatakan bersalah karena melakukan aksi perompakan dan tigalain dituduh membantu dan bersekongkol dengan perompak.

Somalia tidak memiliki pemerintah pusat yang efektif selama hampir 20tahun dan tanpa prasarana hukum yang bisa mendukung persidangan. Paraperompak yang ditangkap seringkali dibebaskan setelah ketidaksepakatanmenyangkut siapa yang akan mengadili mereka dan karena kurangnya buktijika senjata telah dibuang dari kapal.

Pada Mei, Kenya mengancam akan mengakhiri persetujuannya untukmengadili perompak jika negara lain tidak berbagi beban keuangan.

Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan seranganpembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden dalambeberapa bulan ini meski angkatan laut asing digelar di lepas pantainegara Tanduk Afrika itu.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawanpembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.

Perompak menyerang lebih dari 130 kapal dagang pada tahun itu, ataunaik lebih dari 200 persen dari serangan tahun 2007, menurut BiroMaritim Internasional.

Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalurpelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uangtebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India danTeluk Aden.

Patroli angkatan laut multinasional di jalur pelayaran strategis yangmenghubungkan Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden yang ramai tampaknyahanya membuat geng-geng perompak memperluas operasi serangan merekasemakin jauh ke Lautan India.

Perompak dari negara Tanduk Afrika yang gagal itu saat ini menahanbelasan kapal dan lebih dari 200 orang awak kapal, termasuk pasanganInggris yang kapal pesiarnya dibajak di lepas pantai Seychelles.

Dewan Keamanan PBB telah menyetujui operasi penyerbuan di wilayahperairan Somalia untuk memerangi perompakan, namun kapal-kapal perangyang berpatroli di daerah itu tidak berbuat banyak, menurut MenteriPerikanan Puntland Ahmed Saed Ali Nur.

Pemerintah transisi lemah Somalia, yang saat ini menghadapipemberontakan berdarah, tidak mampu menghentikan aksi perompak yangmembajak kapal-kapal dan menuntut uang tebusan bagi pembebasankapal-kapal itu dan awak mereka.

Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapan otomatis,menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejakpanglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed SiadBarre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikanjuga melanda negara tersebut. (M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010