Bantul (ANTARA News) - Saung yang disediakan panitia dalam perayaan Bantul Ekspo 2010 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada akhir Juli mendatang telah habis terjual, sehingga panitia tidak menerima peserta lagi.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Bantul, Bambang Legowo di Bantul, Senin mengatakan perayaan Bantul Ekspo (BE) 2010 akan diselenggarakan pada 31 Juli hingga 10 Agustus di Pasar Seni Gabusan, semua saung atau anjungan sudah habis terjual.
"Peminat yang belum mendaftar harus menunggu tahun mendatang untuk berpartisipasi dalam peristiwa akbar tahunan ini, karena saat ini anjungan sudah habis terjual," katanya.
Bambang mengatakan, jumlah pendaftar hingga saat ini telah memenuhi seluruh stand, yaitu 75 stand terdiri dari stand dinas instansi 23 unit, stand kecamatan 17 unit, stand swasta 26 unit, sedangkan stand organisasi non pemerintah 10 unit.
"Pembangunan stand sendiri akan dilakukan empat hari sebelum pelaksanaan, dan para peserta bisa mulai menempati stand pada H-2. Jumlah stand nantinya akan ditambah dengan stand permanen yang ada di Pasar Seni Gabusan," katanya.
Menurut dia, persiapan panitia penyelenggara sudah cukup matang serta sudah melakukan penataan yang cukup ketat terhadap saung peserta demi kelancaran selama perayaan itu berlengsung.
"Sehingga diharapkan selama perayaan BE 2010 tidak ada keruwetan dan para pengunjung maupun peserta merasa lebih nyaman dalam beraktifitas," katanya.
Lebih lanjut, kata dia, panitia juga menyediakan saung khusus yang ada di sebelah belakang yang diperuntukan bagi pedagang kaki lima (PKL), sehingga nuansa Ekspo menjadi tertata lebih baik.
Ia mengatakan, selama perayaan BE tahun ini panitia akan menampilkan pertunjukan dan hiburan karya terbaik, sehingga dapat menghibur para pengunjung di perayaan itu.
"Banyak karya-karya seni maupun budaya yang akan ditampilkan dalam even ini, sehingga pengunjung selain bisa berbelanja juga merasa terhibur," katanya.
Bahkan, kata dia, panitia akan menampilkan kegiatan untuk menciptakan rekor untuk dicatat dalam museum rekor indonesia (MURI) dalam bidang kesehatan yaitu pijat masal.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010