Jakarta (ANTARA News) - EMC menempati posisi sebagai perusahaan penyimpanan (external storage) terbesar ketiga di Indonesia berdasarkan pencapaian pasar setelah kuartal kedua.
Menurut Contry Manager EMC di Indonesia, Adi Rusli, dalam media outing di Lembang Bandung, Jabar, pada kuartal kedua EMC meraih 18,05 persen pangsa pasar produk penyimpanan data (storage).
Pasar storage eksternal terbagi tiga segmen yaitu kelas entry level, mid range dan high-end. Dalam pasar storage high-end di dalam negeri EMC menduduki kedua terbesar dengan penguasaan 35,03 persen dan ketiga besar dalam mid range dengan 12,45 persen.
"Pertumbuhan EMC di Indonesia naik lebih dari 30 persen setiap tahun dan hanya masalah waktu untuk menjadi yang nomor satu," katanya pada Minggu (25/7).
Saat ini Hewlett Packard (HP) dan IBM yang masih teratas dalam pasar storage eksternal di Indonesia dan EMC di urutan ketiga tapi di seluruh dunia EMC adalah perusahaan terbesar dalam pasar storage eksternal.
"EMC baru masuk Indonesia pada 2006, memang sedikit terlambat tapi dengan pencapaian selama ini tiga tahun mendatang kami yakin menduduki puncak pasar," katanya.
Guna merengkuh posisi tersebut EMC melancarkan beberapa strategi salah satunya membangun dan mempererat hubungan mitra kerja dan membangun infrastruktur lokal.
Mitra kerja EMC Indonesia termasuk Microsoft, Cisco, Dell, SAP, MULTIPOLAR, SIS, M.TECH dan Datacraft dll.
"Saat ini lebih dari 40 mitra kerja yang telah bekerjasama dengan EMC dalam pasar enterprise dan komersial," ujar Adi
EMC menyasar ke tiga segmen pasar antara lain enterprise, komersial dan SMB (Single Medium Bussiness). Pasar enterprise terdiri dari jasa keuangan, telekomunikasi dan sumber daya alam seperti gas, minyak bumi dan pertambangan.
Pasar komersial terdiri dari pemerintah, pelayanan kesehatan, pendidikan dan manufacture sedangkan pasar SMB yaitu retail, media dan hiburan, biro travel, transportasi, konstruksi dan jasa pelayanan.
Storage adalah tempat penyimpanan data-data perusahaan dalam kapasitas besar dan dalam storage EMC dilengkapi dengan sistem keamanan, duplikasi data dan recovery.
"EMC membantu konsumen dalam penyimpanan data yang terproteksi, back up dan recovery juga menyuguhkan solusi inovatif untuk bisnis kustomer," kata adi.
Terdapat beberapa kerugian lain jika menyimpan data dalam tape drive, pertama mahal, data tidak dikompres dan tape rentan rusak.
"Umur tape mungkin bertahan hanya sampai 30 tahun tapi dengan storage kita hanya merefreshnya saja dan EMC akan menyediakan berapapun besar kapasitas yang diinginkan dari pelanggan," kata Erwin Abdurrahman, Media Partner EMC Indonesia.
(Adm/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010