Jakarta (ANTARA News) - Laba PT Intiland Development Tbk pada Semester I tahun 2010 naik 35 kali lipat mencapai Rp223,1 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp6,3 miliar.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Intiland Development Tbk, Lennard Ho mengatakan di Jakarta, Senin, melonjaknya laba bersih disumbang dari kenaikan penjualan rumah terutama dari proyek Taman Semanan Indah Jakarta dan Graha Famili Surabaya.
"Penjualan dari sektor perumahan mencapai Rp392,6 miliar atau naik 192,6 persen dibanding semester I tahun 2009," kata Lennard.
Lennard juga mengungkapkan keberhasilan perusahaan dalam meraih keuntungan dari penjualan investasi jangka panjang sebesar Rp136,6 miliar dari pelepasan saham anak usaha PT Grand Interwisata.
"Pada enam bulan pertama tahun ini, kami berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp455,2 miliar, atau naik 134 persen ketimbang semester I 2009," kata Lennard.
Penjualan bersih dari sektor perumahan masih memberikan kontribusi terbesar. Sektor ini tercatat memberikan kontribusi pendapatan sebesar 86 persen, disusul jasa sewa dan pemeliharaan sebesar 8 persen, sarana olah raga sebesar 5 persen, dan sisanya dari pendapatan lain-lain.
Peningkatan nilai pendapatan tersebut, menurut Lennard memberi pengaruh signifikan terhadap laba usaha Intiland. Enam bulan pertama tahun ini, laba usaha Intiland mencapai Rp169,3 miliar, atau naik hampir tiga kali lipat dibandingkan semester I 2009 sebesar Rp43,9 miliar.
Intiland juga berhasil menekan beban bunga sepanjang semester I 2010, akibat adanya pelunasan sebagian hutang. Akibatnya beban bunga perseroan sepanjang semester I 2010 hanya mencapai Rp20,1 miliar, atau turun sebesar Rp6,6 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Lennard mengatakan bahwa Intiland tahun ini masih akan fokus pada strategi meningkatkan penjualan. Perseroan juga akan mendivestasi aset-aset yang masuk kategori bukan inti, kurang mengutungkan, dan sudah matang.
"Hasil dari penjualan akan kami investasikan ke proyek-proyek baru dan memberikan tingkat pengembalian investasi yang optimal. Kami telah menyiapkan sejumlah proyek baru yang potensial, termasuk beberapa proyek yang nilainya cukup besar dan bersifat jangka panjang. Ini merupakan bagian dari proses transformasi bisnis yang kami lakukan untuk meningkatkan nilai perusahaan," kata Lennard.
(G001/B012/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010