Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta, Senin sore naik 13 poin menjadi di kisaran Rp9.027-Rp9.028, karena pelaku menjelang sore masih membeli rupiah, meski agak berkurang, setelah indeks harga saham gabungan bursa efek Indonesia melemah.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan, rupiah masih berpeluang naik lagi meski dihambat oleh Bank Indonesia.

BI kemungkinan tidak akan melepas rupiah mendekati angka Rp9.000 per dolar, sekalipun untuk mencapai ke arah sana hanya tinggal selangkah, katanya.

Rupiah, menurut dia, kecenderungan untuk naik lagi masih besar, namun BI kemungkinan masuk pasar menahan gejolak kenaikan itu lebih lanjut.

Mata uang lokal itu, kemungkinan masih menguat namun dalam kisaran sempit, sehingga posisi tetap di atas angka Rp9.000 per dolar, ucapnya.

Kecenderungan pasar terhadap rupiah yang menguat itu, lanjut dia, karena investor asing masih menempatkan dananya di pasar, mereka lebih percaya bermain di pasar domestik.

"Kami memperkirakan rupiah menguat namun dalam kisaran Rp9.025-Rp9.050 per dolar," ucapnya.

Faktor fundamental ekonomi makro Indonesia yang makin membaik merupakan salah satu patokan investor asing terus bermain di pasar domestik.

"Kami optimis investor asing akan semakin aktif bermain di pasar yang terpicu oleh ekonomi Indonesia yang terus tumbuh dengan kondisi yang makin stabil, " ucapnya.
(T.H-CS/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010