Jakarta, 26/7 (ANTARA) - "Kami turut senang melihat para peserta seminar Nasional Perikanan, setiap Tahun semakin mengkat pesertanya. Semoga hal ini merupakan indikator bahwa para ilmuwan kita semakin menaruh perhatian terhadap ilmu dan teknologi perikanan maupun kelautan", demikian disampaikan oleh Prof. Ir. Atyanto Dharoko, Mphil, PhD, Wakil Rektor Universitas Gajah Mada, saat membuka Seminar Ansional Tahunan VII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan di Yogyakarta (24/7).
Memang peserta yang menyampaikan makalah setiap tahun semakin bertambah. Seminar kali ini disampaikan 369 hasil penelitian, yakni sekitar 60%. Kebanyakan adalah yang terkait dengan teknologi budidaya perikanan sekitar 23% berupa kajian sosial, ekonomi dan manajemen. Dan sedikit yang melakukan penelitian dalam ilmu dasar, yakni sekitar 7 %.
Namun seakan melakukan kritik diri, Prof Dr. Ir. Kamiso Handoyo Nitimulyo, M. Sc, guru besar senior perikanan dari UGM mengajak para peneliti untuk mengevaluasi, seberapa banyak teknologi hasil penelitian yang sudah diadopsi oleh masyarakat. Penelitian akan dianggap bermanfaat apabila sudah ditransfer teknologinya oleh masyarakat, diadopsi, dan berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selaras dengan Prof Kamiso, penelitian yang dilakukan para ilmuwan perikanan saat ini menurut Sekretaris Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Dr. Achmad Purnomo, masih perlu lebih fokus dan "membumi".
Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Dr. Soen'an H. Poernomo, menyampaikan kebutuhan dukungan penelitian dalam pembangunan kelautan dan perikanan. Untuk memantau dan mengevaluasi capaian visi dan misi, yakni untuk menjadi produsen terbesar dan mensejahterakan rakyat, para peneliti diharapkan turut serta memberikan kontribusinya walaupun KKP saat ini telah bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan langkah-langkah pengukuran indikator dengan instrumen Nilai Tukar Nelayan (NTN), Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTP), Pendapatan, HDI (Human Development Index), indeks produksi dan lain-lain, namun para peneliti dan akademisi diharapkan memberikan masukan dan peran sertanya.
KKP sebagai lembaga yang memiliki strategi knowledge based, mengharapkan para peneliti dan akademisi "mengawal" atau mendampingi sejak saat pembuatan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Baik pada tingkat nasional maupun di tatanan daerah. Lembaga penelitian atau perguruan tinggi dapat menjadi mitra utama pemerintah daerah dan masyarakat, dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunannya.
Sebagai contoh, pengembangan kawasan Minapolitan tentu memerlukan pengawalan Knowledge-based. Untuk memanfaatkan sumberdaya perikanan di laut tentu dibutuhkan uluran para peneliti untuk memperoleh data mengenai ketersediaan stok sumberdaya ikan, sehingga kebijakan perijinan usaha dapat disesuaikan, para peserta Seminar sepakat bahwa untuk selanjutnya harus dilakukan pula peningkatan kualitas penelitian, tidak hanya kuantitasnya.
Daftar Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan
No. Nama Bidang Hama Presentasi Poster Jumlah
1. Manajemen 45 13 58
Sumberdaya
Perikanan
2 Pasca Panen 44 14 58
3. Rekayasa Budidaya 40 12 52
Perikanan
4. Sosial Ekonomi 24 13 37
Perikanan
5 Pakan dan Nutrisi Ikan 24 12 36
6. Penyakit Ikan dan 24 11 35
Lingkungan
7. Penangkapan Ikan dan 24 11 35
Kelautan
8. Biologi Perikanan 24 7 31
9. Genetika dan 23 4 27
Pembenihan Ikan
Jumlah 272 97 369
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Dr. Soen'an H. Poernomo, M.Ed., Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, HP. 08161933911
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010