Denpasar (ANTARA News) - Lima mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Bali yang diduga menjadi korban perdagangan manusia (trafficking) di Malaysia segera dipulangkan ke Pulau Dewata.

"Kelima mahasiswi itu diharapkan sudah tiba di Bandara Ngurah Rai Bali hari ini," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan Transmigrasi Provinsi Bali I Made Artadana di Denpasar Senin.

"Mereka menumpang pesawat udara dam akan berangkat pukul 09.00 waktu Malaysia dan diperkirakan tiba di Bali tiga-empat jam kemudian," ujar Artadana.

Ia mengaku, telah mengkoordinasikan kedatangan kelima mahasiswi dengan keluarga masing-masing maupun Lembaga Pendidikan Latihan Pariwisata (PLP) Mengwitani, Kabupaten Badung.

Menurut Nyoman Sumerjaya dari pengelola PLP Mengwitani, kelima orang yang diduga dijadikan korban perdagangan manusia di Malaysia itu adalah mahasiswinya.

Untuk itu ia menanggung seluruh biaya pemulangan dari Malaysia ke Bali. Kelima mahasiswi itu direkrut menjadi tenaga pariwisata perusahaan Pangkor laut Malaysia.

Proses rekrutmen melalui beberapa tahapan, salah satunya calon tenaga kerja ke luar negeri itu harus menunggu dua hingga tiga bulan.

Namun dalam proses menunggu itulah kelima mahasiswa tersebut ingin langsung mendapatkan pekerjaan apa saja, termasuk menjadi buruh pabrik di Malaysia.

Kebetulan saat itu ada pabrik di Malaysia menawarkan lowongan pekerjaan dan kelima mahasiswi menyetujui untuk memanfaatkan kesempatan tersebut, sambil menunggu kesempatan dapat bekerja di sektor pariwisata, ujar Sumerjaya.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010