Wonosobo (ANTARA News) - Pengemudi bus, Ahmad Dalmuji (69), tewas dan sejumlah orang luka-luka dalam tabrakan bus Maju Makmur AA 1667 AA dengan Suzuki APV KT 119 BM di Jalan Raya Temanggung-Wonosobo, Minggu.
Kejadian bermula ketika bus dari arah Kledung menabrak mobil bak terbuka (siklun) AD 1775 MM yang mengangkut 120 karung berisi serbuk gergaji.
Sopir siklun Turyanto mengatakan tiba-tiba dari arah belakang bus menabrak mobilnya, kemudian bus banting setir ke kanan dan dari arah berlawanan ada mobil APV, dan tabrakan tidak terelakan.
Turyono tidak tahu pasti mengapa bus tiba-tiba menyeruduk dari arah belakang, padahal saat melintasi turunan sepanjang jalan Kledung-Reco tidak ada hal yang mencurigakan.
Penumpang APV Abdul Master (62) mengatakan dirinya hanya bisa mengingat saat kejadian meminta anaknya, Henri Sumartono (36), untuk mengerem mobil.
Bus menghantam bodi depan mobil APV dan terperosok ke saluran perkebunan teh. Bodi depan bus maupun mobil APV ringsek. Posisi APV terguling, sementara bus menggantung di atas saluran air.
Abdul yang mengalami luka di leher dan pelipis mengatakan dirinya bersama enam anggota keluarganya yang berasal dari Sayangan, Kabupaten Purbalingga bermaksud ke Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, menjemput anaknya, Samsul Bahri dari Samarinda.
Proses evakuasi terhadap pengemudi APV, Henri, memakan waktu hampir dua jam. Bapak dua anak itu terjepit antara jok dan kemudi.
Tidak ada luka serius pada Henri, tetapi anak sulungnya, Aliya (3) mengalami luka serius pada bagian kepala dan menjalani perawatan di ICU RSI Wonosobo.
Tiga penumpang APV lainnya, yakni istri Abdul, Asriyanti (56), Shinta Rani (29), dan Naeli Sangadah (31), kata Staf RSI Rahmat Basuki, masih menjalani perawatan.
"Sebagian korban menjalani rawat inap dan ada yang rawat jalan, tetapi untuk korban bernama Aliya belum sadarkan diri di ICU. Korban mengalami luka serius di kepala," katanya.
Kepala Unit Laka Polres Wonosobo, Aipda Sutono, menyatakan korban tewas satu orang, sementara sembilan orang penumpang bus tidak ada yang luka-luka, dan mereka sudah diangkut bus Maju Makmur lainnya sesuai jurusannya masing-masing.
Menurut dia, kecelakaan tersebut dipicu karena kondisi rem terlalu panas. Dalam kondisi panas, rem sulit difungsikan sehingga laju bus sulit dikendalikan.
Ia mengatakan turunan panjang dari arah Kledung menuju Kertek membuat para pengguna jalan harus meningkatkan kewaspadaan. Fungsi rem harus dipastikan dalam kondisi baik. (H018/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010