Yogyakarta (ANTARA News) - Komunitas Fotografi "Sebelah Mata" menggelar pameran bertajuk "Kelangan Alon-alon" di Bentara Budaya Yogyakarta, 24-30 Juli 2010, untuk mengangkat beragam tradisi dan nilai yang mulai hilang dari budaya masyarakat Yogyakarta.
"Kelangan Alon-alon artinya kehilangan secara pelan-pelan. Maksudnya, banyak nilai budaya di Yogyakarta yang secara perlahan mulai ditinggalkan masyarakat, tanpa mereka disadari. Padahal, Yogyakarta merupakan kota budaya," kata ketua panitia pameran ini, Haryo Sastomo Sejati, di Yogyakarta, Minggu.
Ia mengatakan tradisi dan nilai yang mulai hilang dari Yogyakarta di antaranya adalah sejumlah permainan tradisional, kesenian srandul, kuda lumping, maupun nilai-nilai budaya yang bukan benda.
"Misalnya kuda lumping yang dulunya adalah tarian sakral, tetapi sekarang justru dimainkan di pinggir-pinggir jalan demi mendapatkan uang," katanya.
Contoh lainnya, menurut Haryo, dapat terlihat dari kecenderungan anak-anak sekarang yang lebih senang bermain "play station", dan mereka jarang berkumpul dengan teman-teman sebayanya, sehingga cenderung individual. "Hal tersebut tidak baik untuk perkembangan mental anak," katanya.
Menurut dia, pameran ini bertujuan mengingatkan masyarakat bahwa nilai-nilai budaya itu masih ada, meskipun memang tidak bisa menandingi perubahan zaman.
Ia mengatakan pameran tersebut juga merupakan sentilan ringan kepada masyarakat Yogyakarta yang sedikit demi sedikit berubah menjadi masyarakat yang individual.
Pada pameran ini ditampilkan 15 foto karya 14 juru foto, 10 orang di antaranya merupakan fotografer dari Komunitas "Sebelah Mata".
Empat fotografer lainnya adalah wartawan foto maupun fotografer yang sudah punya nama di Yogyakarta, yaitu Himawan, Edial Rusli, Pamungkas, serta Wawan H Prabowo. (ANT158/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010