Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan tunjangan kehormatan kepada hafiz atau penghafal Al-Qur'an sebagai bentuk perwujudan "Jatim Berkah" dalam program Nawa Bhakti Satya.
"Harapan kami, para hafiz dan hafizah terus mengawal dari sisi rohaniah dan batiniah," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai penyerahan tunjangan di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Sabtu.
Sebanyak 504 perwakilan hafiz dan hafizah secara simbolis menerima tunjangan senilai Rp3 juta setiap tahunnya.
Baca juga: 361 santri tahfiz di Aceh diberikan beasiswa berkelanjutan
Baca juga: Peduli penghafal Al-Quran, Jasa Raharja NTB salurkan bantuan
Khofifah menyampaikan, untuk tahun 2021 ini setiap bulan menerima tunjangan sebesar Rp250 ribu atau naik dari sebelumnya Rp150 ribu. "Diberikannya dua tahap dalam setahun," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Pemerintah, kata dia, akan melakukan ikhtiar atau secara profesional dari gerakan-gerakan programatik dan diharapkan berseiring dengan secara ukhrawi atau akhirat.
"Inilah yang kita harapkan, keberseiringan antara dhohiran wa bhatinan. Jadi, dhohir-nya sehat, batinnya juga sehat," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Timur Hudiyono menyebut sejak 2015 hingga 2021 total sebanyak 4.093 hafiz-hafizah menerima tunjangan kehormatan.
"Namun, sekarang totalnya 4.061 karena ada 23 orang yang sudah meninggal dunia, dan sembilan orang pindah ke luar Jawa," tutur mantan Pj Bupati Sidoarjo tersebut.
Sementara itu, pada kesempatan sama juga dilakukan doa bersama untuk korban kapal selam KRI Nanggala-401 yang tenggelam di Perairan Utara Bali pada Rabu (21/4).
Baca juga: Program "Satu Desa Satu Hafidz", Bekasi kirim 38 penghafal Al Quran
Baca juga: 14 pelajar di Padang masuk SMP lewat jalur penghafal Al Quran
Pada Jumat (30/4), Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono memimpin langsung pelaksanaan tabur bunga di sekitar lokasi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.
Tabur bunga ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan kepada 53 orang awak kapal selam KRI Nanggala yang gugur saat melaksanakan tugas pelatihan militer dari atas KRI dr. Soeharso dan diikuti seluruh keluarga awak kapal selam.
Dengan mengajak keluarga ke lokasi tenggelamnya KRI Nanggala-402 untuk tabur bunga, Kasal berharap para keluarga awak kapal selam dapat mengetahui langsung kondisi lautan lokasi tenggelamnya kapal.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021