Banyuwangi (ANTARA News) - Warga Banyuwangi, Jawa Timur, mulai melirik metode pengobatan akupuntur karena biayanya lebih murah, juga diyakini lebih manjur untuk mengobati penyakit menahun.
Tony S. Suhargo, seorang akupunturis Banyuwangi Kepada ANTARA, Minggu, menjelaskan, pasien yang datang ke tempat praktiknya terus bertambah setiap bulannya.
"Mereka pada umumnya pasien yang menderita asam urat, migran dan sakit lambung," katanya.
Kenaikan animo masyarakat menjalani pengobatan asal daratan China itu mencapai 10 persen dari rata-rata 250 orang pasien yang dalam setiap bulannya. Mereka mengaku sangat cocok berobat dengan metode pengobatan akupuntur. Bahkan, dalam satu kali kunjungan sudah merasakan manfaatnya.
Seperti yang pernah dialami pasiennya yang menderita sakit lambung bertahun-tahun dan sudah menjalani pengobatan medis umum. "Ternyata baru satu kali mendapat pelayanan sudah merasakan manfaatnya. Ini diutarakan ketika melakukan kunjungan yang kedua kalinya," ujar Toni.
Tony yang juga seorang dokter itu, menjelaskan ketertarikan pasien berobat dengan metode akupuntur adalah biayanya yang cukup murah, bahkan bila dibandingkan dengan pengobatan medis umum biayanya bisa ditekan hingga 50 persen.
Ia yang mendalami metode pengobatan akupuntur sejak tahun 1995 lalu dengan berguru langsung di negeri tirai bambu. Hasilnya diluar dugaan karena selama kurang lebih 15 tahun menekuni metode pengobatan tersebut sudah banyak pasien penyakit kronis yang ia sembuhkan, seperti penyakit diabetes dan asma. Bahkan, Tony juga mengaku pernah mengobati seorang wanita yang sudah 20 tahun tidak hamil.
Metode pengobatan akupuntur, kata Tony, hanya mencoba merangsang titik akupuntur supaya terjadi keseimbangan antara "YIN" yang merupakan unsur - unsur berpengaruh negatif dengan "YAN" yang merupakan unsur - unsur dalam tubuh yang membawa pengaruh positif. "Manusia sakit karena telah terjadi ketidakseimbangan antara hal yang negatif dengan positif. Karena itu metode pengobatan akupuntur hanya berupaya menyeimbangkan dua unsur yang saling berlawan tersebut," ungkap Tony.
Adapun sarana pengobatan akupuntur, meliputi jarum tradisional, tekanan, aquapuntur ("suntik"), moxa ("sejenis rokok") dan laser.
Dari sekian sarana tersebut, lanjut Tony, ia menggunakan aquapuntur bagi pasien - pasienya yang dewasa, sedang bagi pasiennya yang masih anak - anak menggunakan laser karena biasanya mereka takut ketika melihat jarum suntik.
Selain itu metode laser ini juga digunakan untuk perawatan kecantikan dan pelangsing tubuh.
Menurut Tony, sebagian besar pasien yang berobat adalah penderita asam urat yang mencapai 30 persen dari total pasien yang berobat. Sedang yang masih anak - anak adalah mereka yang mengalami ketertinggalan mental serta mereka yang ingin meningkatkan "IQ" atau ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika dan rasio seseorang. (ANT164/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010