Denpasar (ANTARA News) - Praktisi yoga atau yogini Sister Jaimini, dari London, Inggris, menghadiri perayaan "Raksa Bandhan", hari yang disakralkan oleh kalangan Universitas Spriritual Brahma Kumaris di Denpasar, Minggu.
Perayaan yang ditandai dengan pemasangan tilak (tanda) di tengah-tengah dahi dan pengikatan tali raki di tangan masing-masing peserta dipimpin langsung pembina Universitas Spiritual Brahma Kumaris Denpasar Sister Janaki.
Yogini Jaimini dari Brahma Kumaris London mengikatkan tali raki di tangan kanan setiap orang yang hadir sebagai tanda pengikat janji kepada Tuhan untuk kesucian dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat.
Bali saat merayakan hari sakral yang berlangsung setiap tahun ini, sering mendatangkan para yogini dari seluruh dunia mengingat Universitas Spiritual Brahma Kumaris yang berpusat di India berkembang di 90 negara di dunia.
Daerah pariwisata ini, yang dijuluki sebagai pulau Kahyangan oleh masyarakat internasional, sering kedatangan para tokoh spiritual dunia dan tidak kalah pentingnya juga dari para yogini dari aktivis Brahma Kumaris dari berbagai negara.
Brahma Kumaris Denpasar yang dianggap terbesar di Asia, juga sering menerima kunjungan tokoh-tokoh spiritual dunia, ada yang terbang dari Afrika, Singapura, Malaysia, India, Australia, London seperti yang ada sekarang.
Para yogini mancanegara tertarik untuk bisa ke Bali sebagai daerah pengembangan pariwisata spiritual, untuk bisa merasakan kespiritualan daerah, yang juga dijuluki pulau seribu pura (tempat persembahyangan bagi umat Hindu) ini.
Brahma Kumaris dalam mengembangkan sayapnya dengan mempraktekkan Meditasi Raja Yoga, dan sebelum mengikuti program-progam di sekolah spiritual ini diberikan kursus dasar Raja Yoga di semua pusat studi Brahma Kumaris secara cuma-cuma.
Topik-topik yang dicakup dalam kursus ini akan membawa pada pemahaman diri yang lebih dalam, kualitas positif dan nilai yang ada dalam diri sendiri yang lambat laun, pemahaman ini akan menjadi bagian alami dari diri sendiri dan berkaitan dengan dunianya.
Sister Janaki mengatakan, pemikiran-pemikiran yang dipaparkan dalam kursus ini bersifat sederhana, namun mendalam dan diberikan kepada siapa saja dari segala latar belakang dan kepercayaan.(ANT077/M026)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010