Yogyakarta (ANTARA News) - Teguh Ostenrik menggelar pameran tunggal bertajuk "Defacement" di Tembi Contemporary, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan menampilkan beragam ekspresi wajah manusia dalam karya lukisan maupun patung dari besi rongsokan, 24 Juli-17 Agustus 2010.
"Alasan Teguh Ostenrik memilih tema wajah karena ekspresi wajah dapat menggambarkan kepribadian seseorang," kata kurator pameran, Chris Kerrigan, di Yogyakarta, Sabtu malam.
Ia menyebutkan ada 32 karya yang dipamerkan, sebagian besar berbahan besi-besi rongsokan yang dirangkai secara abstrak dan eksentrik.
Menurut Chris Kerrigan, ketertarikan Teguh Ostenrik pada wajah manusia bermula ketika seniman itu bersekolah di sebuah sekolah seni rupa di Jerman pada 1976.
"Pada 1976 Teguh menggelar pameran bertajuk Homo Sapiens Bertopeng yang menyimbolkan kecenderungan manusia untuk menyembunyikan identitas asli mereka melalui ekspresi wajah," katanya.
Ia mengatakan karya-karya Teguh dalam pameran `Defacement` cenderung surealis, karena tidak menampilkan wajah manusia secara apa adanya, melainkan wajah manusia yang didistorsi sesuai imajinasinya.
"Karya Teguh Ostenrik tidak mencerminkan ekspresi tunggal seorang manusia, tetapi memilih untuk menampilkan ekspresi wajah yang tidak terstruktur," katanya.
Ia mengatakan wajah tidak terstruktur itu yang menjadi alasan Teguh memilih `Defacement` sebagai tema pamerannya. "Harapan Teguh adalah kita dapat membaca ekspresi yang tersirat, bukan tersurat," katanya.
Sementara itu, Manajer Tembi Contemporary Eli A Simangunsong mengatakan sebelum menggelar pameran di Yogyakarta, Teguh memamerkan karya serupa di Gedung Arsip Nasional Jakarta.(ANT158/M008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010