Jakarta (ANTARA News) - Petinju adik-kakak asal Pulau Seram, Noldy dan Sony Manakane, memenuhi janjinya memukul KO lawan-lawan mereka dari Thailand di ronde ketiga pertarungan tinju di Studio 5 TVRI, Jakarta, Minggu malam.

Noldy menang TKO atas Pissanutep Kiatchaiyong sekaligus memperpanjang gelar juara kelas bantam Pan Asia Boxing Association (PABA), sedangkan Sony menaklukamn Fasanghan Porlasua juga dengan TKO dalam perebutan sabuk juara kelas superbantam interim PABA.

Kemenangan ini membuat Noldy mencetak rekor 21 kali menang (12 kali dengan KO), 10 kali kalah, 1 kali seri, sementara sang kakak, Sony, 27 kali menang (15 kali KO), 7 kali kalah, 4 kali seri.

Kemenangan ini memantapkan keinginan promotor Neneng Tuty untuk segera mendorong mereka ke kejuaraan dunia, namun Inspektur Pertandingan, Elbert Hutagalung ingin adik-kakak itu perlu dimatangkan lagi sebelum diorbitkan ke kejuaraan dunia.

Elbert menilai pertandingan semalam tidak bisa menjadi patokan. "Anda lihat sendiri petinju Thailand yang mereka lawan bukanlah petinju yang istimewa. Kalau sampai dua kali dipukul jatuh pada ronde ketiga, hal ini menjukkan kualitas lawan yang mereka hadapi memang jauh di bawah," ujar Elbert.

Dia menyarankan adik-kakak tersebut dipertemukan dengan peringkat top lima besar PABA yang setingkat dengan mereka, yuaitu petinju peringkat 1-15 WBA.

Sementara itu pada partai tambahan nasional Minggu dini hari, di kelas bantam (53,5 kg) Hendrik Barongsai (Sasana Demokrat) menang angka melawan Guntinular (Aquase, Tangerang). Pada perbaikan peringkat 8 ronde, James Mokoginta (Sasana Nelson) menang angka atas Anthoni Limuli (Sasana Lembata).(*)

ANT/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010