Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pengusaha rental komputer mengeluhkan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) pada 1 Juli 2010 karena mempengaruhi secara negatif usaha mereka.
Fadil, pemilik rental komputer dekat kampus Universitas IISIP Jakarta, Sabtu, mengatakan, pendapatannya akan menurun hingga 20 persen gara-gara kenaikan TDL.
"Biasanya omzet mencapai Rp300 ribu per hari, kini diperkirakan turun menjadi Rp250 ribu. Kemungkinan akan menurun 20 persen," katanya.
Ia belum akan menaikkan tarif sewa komputer, namun jika omzet terus menyusut dia pasti akan menaikkannya. Saat ini, tarif sewa komputernya adalah Rp1.500/jam, dan jika omzet menurun drastis akan naik hingga Rp2.500/jam.
Hal senada dikatakan Yudi, pengusaha rental komputer di Universitas UHAMKA Jakarta Timur. "Saya akan menaikkan tarif sewa demi menutupi kerugian tersebut," katanya seraya mengungkapkan kesangsianya bahwa kenaikan TDL bakal menjamin listrik menyala terus.
Slamet, pengusaha fotokopi di UHAMKA, menimpali, kenaikan TDL memicu harga bahan baku menjadi naik sehingga dia terpaksa menaikkan tarif layanan dari per lembar Rp75 menjadi Rp125.
Slamet berharap pemerintah dan PLN tidak menaikkan TDL karena bia membuat usaha mereka gulung tikar.(*)
ANT/S025/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010