Kupang (ANTARA News) - Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan menyatakan, mendukung sepenuhnya perjuangan pemerintah Nusa Tenggara Timur untuk mengembalikan daerah itu sebagai gudang ternak di Indonesia.
"Pak Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan bahwa pemerintahannya sedang berjuang keras untuk menjadikan NTT sebagai provinsi ternak. Saya sangat mendukung," kata Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan dalam dialog dengan para peternak di Desa Tesbatan, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, sekitar 60 km arah Timur Kupang, di Kupang, Sabtu.
Menteri mengatakan, setiap tahun Indonesia masih mengimpor daging untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sehingga kalau NTT bisa menjadi pelopor untuk menyediakan daging untuk konsumsi dalam negeri, tentu sangat membanggakan.
Pemerintah pusat, kata dia, akan memberikan dukungan penuh kepada pemerintah NTT agar cita-cita untuk mengembalikan provinsi kepulauan itu sebagai gudang ternak bisa terwujud.
Apalagi cita-cita untuk menjadikan NTT yang sebelumnya pernah menjadi pemasok daging dalam negeri itu, juga menjadi keinginan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya dukung penuh. Mari kita bekerja sama, bahu membahu untuk mewujudkan cita-cita ini. Saya percaya, kalau rakyat memberikan dukungan maka cita-cita ini kelak akan menjadi kenyataan," katanya.
Kunjungan Menteri Koperasi dan UKM yang didampingi Gubernur NTT Frans Lebu Raya itu, selain melakukan dialog dengan para peternak, juga mengunjungi Koperasi Ternak Amarasi tersebut untuk melihat dari dekat pola pemeliharaan yang dilakukan oleh para pengelola koperasi tersebut.
Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya melayangkan pujiannya kepada pengelola Koperasi Ternak Amarasi di Kabupaten Kupang yang mematok pengiriman ternak antarpulau dengan berat ideal 250 kg.
"Jika ternak sapi yang beratnya belum mencapai 250 kg, tidak akan diantarpulau oleh pengelola koperasi tersebut. Ini sangat luar biasa," katanya.
Dia mengatakan, para peternak di wilayah Amarasi, Kabupaten Kupang, dihimpun dalam wadah koperasi sehingga tidak mudah dirayu pedagang untuk menjual ternak piaraannya dengan harga murah atau dengan berat di bawah ketentuan tersebut.
Dalam dialong dengan para peternak itu, Gubernur juga menekankan agar peternak tidak menjual ternak betina, apalagi yang masih berproduksi.
(B017/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010