Pada masa pandemi COVID-19 banyak perusahaan yang tidak melakukan perekrutan baru, sehingga bertani merupakan solusi yang tepatIndramayu (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebutkan terdapat penambahan delapan juta petani baru yang terutama akibat adanya pandemi COVID-19.
"Saat ini, kurang lebih ada delapan juta petani baru," kata Mentan Syahrul saat menyerahkan bantuan presiden berupa alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk kelompok tani di Indramayu, Jawa Barat, Jumat.
Baca juga: Mentan serahkan bantuan alsintan dari Presiden untuk petani Indramayu
Ia mengatakan adanya pandemi COVID-19 lebih dari setahun ini membuat banyak karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan tempatnya bekerja dan kemudian pulang kampung untuk beralih menjadi petani.
"Semua yang di-PHK, keluar dari perusahaan, mereka sekarang bertani supaya enggak stres juga," ujarnya.
Syahrul menambahkan pada masa pandemi COVID-19 banyak perusahaan yang tidak melakukan perekrutan baru, sehingga bertani merupakan solusi yang tepat.
Apalagi, lanjutnya, sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu memberikan kontribusi positif di tengah pandemi COVID-19. Tidak hanya itu, kebutuhan pangan terus ada dan meningkat, sehingga pertanian selalu menyediakan lapangan pekerjaan.
"Pertanian itu (banyak) lapangan kerja, jadi kalau mau cari uang tidak usah ke kota, jadi di desa saja dengan bertani," katanya.
Baca juga: Mentan pastikan pasokan bahan pangan mencukupi jelang Lebaran
Baca juga: KPK ajak Mentan dan Mendag untuk kaji impor komoditas pangan
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021