Beijing (ANTARA News) - Pemerintah Cina akan mengibahkan satelit pengindera kepada Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk memantau perairan nasional sehingga memudahkan pendeteksian awal mengenai suatu kejadian di laut.

"Cina menawarkan bantuannya kepada Indonesia untuk menghibahkan satelit yang akan digunakan untuk kepentingan kelautan. Dengan adanya satelit itu maka kemampuan penginderaan kita di laut kian tajam," kata Kepala Pusat Informasi, Hukum, dan Kerjasama Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) RI, Tri Yuswoyo, di Beijing Rabu.

Menurutnya, penawaran Cina memberikan satelit penginderaan itu tentu disambuat baik oleh Indonesia mengingat luasnya wilayah kelautan nasional, sementara kemampuan yang dimiliki Indonesia sangat terbatas.

Sejumlah instansi Indonesia yang menjalankan tugas-tugas kelautan seperti Bea Cukai, Departemen Kelautan dan Perikanan, hingga Angkatan Laut, dapat memanfaatkan satelit itu untuk memudahkan tugasnya.

Selama ini instansi-instansi tersebut terkendala oleh keterbatasan peralatan yang dimiliki, selain perairan Indonesia yang sangat luas sehingga sulit dijangkau petugas patroli keamanan dan keselamatan.

"Satelit itu nantinya akan dimiliki oleh Bakorkamla dan hasil penginderaan satelit bisa dipergunakan oleh instansi lain yang ada di Indonesia untuk berbagai keperluan," kata Tri.

Dengan satelit itu diharapkan Indonesia dapat memantau kapal-kapal yang hendak menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia, kapal pengangkut kayu ilegal, hingga mendeteksi kapal yang tenggelam.

Selain untuk kegiatan pengamanan, satelit tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk memantau cuaca, berikut gelombang laut.

"Dengan adanya satelit buatan Cina itu juga bisa mengetahui lokasi laut di mana yang terdapat volume ikan banyak dan dengan informasi itu nelayan bisa menuju ke situ. Jadi satelit itu bukan saja ditujukan untuk kepentingan keamanan tapi juga kesejahteraan," kata Tri menambahkan.

Indonesia dan Cina, hari ini menandatangani Minute of Meeting mengenai kerjasama teknis kedua negara.

Satelit hibah itu akan diluncurkan Cina dua tahun lagi.

"Nanti juga akan ada transfer teknologi dari Cina ke Bakorkamla soal pengoperasian dan pengendalian satelit untuk penginderaan. Tawaran baik ini hendaknya bisa kita manfaatkan," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009