Jakarta (ANTARA) - Dalam peringatan 30 tahun berdirinya kelompok Visegrad, yang mencakup empat negara Eropa tengah yakni Slovakia, Hongaria, Republik Ceko, dan Polandia, perwakilan masing-masing negara di Indonesia menggelar sebuah seminar dan berharap masyarakat Indonesia semakin mengenal grup tersebut.

“Salah satu tujuan acara ini adalah untuk membawa pengetahuan terkait Visegrad lebih dekat kepada opini publik Indonesia,” kata Kepala Bagian Politik dan Ekonomi Kedutaan Besar Polandia Jakarta, Piotr Firlus, yang mewakili negara tersebut sebagai ketua Visegrad tahun 2020-2021, dalam acara seminar yang digelar dari Jakarta, Jumat.

Dia pun menjelaskan sejarah berdirinya kelompok Visegrad yang terjadi pada tahun 1991, sebagai bagian dari paparannya terkait kerja sama politik kelompok tersebut dan posisinya di kawasan Eropa.

Dalam pemaparannya, Firlus juga menjelaskan posisi Visegrad dalam kerja sama bidang politik dengan Indonesia, di mana pada tahun lalu Perdana Menteri Hongaria telah melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada tahun 2020, disusul oleh kunjungan Menteri Luar Negeri Hongaria pada awal 2021.

Dia pun menegaskan bahwa berbagai kerja sama dan proyek terus digodok dan dilakukan antara Indonesia dengan keempat negara Visegrad.

Adapun prioritas Polandia dalam keketuaannya di Visegrad salah satunya adalah untuk memperkuat kerja sama, utamanya di bidang digital, dengan berbagai negara mitra termasuk Indonesia.

“Saya dapat bilang bahwa digitalisasi adalah keahlian kami, seperti start up dan keamanan siber. Kami berharap ini dapat menjadi area kerjasama yang potensial,” ujarnya.

Selain itu, dia juga menyoroti hubungan antar-masyarakat yang dianggap sebagai aspek penting dalam pembangunan.

Selain pemaparan dari Polandia, para perwakilan Visegrad, termasuk Duta Besar Hongaria untuk Indonesia Judith Pach, Duta Besar Slovakia untuk Indonesia Jaroslav Chlebo, Duta Besar Republik Ceko Jaroslav Dolecek juga memberikan pemaparan masing-masing terkait perdagangan, kemanusiaan, serta pendidikan.

Indonesia sendiri menganggap kelompok Visegrad sebagai mitra strategis dengan potensi luas di berbagai bidang yang masih perlu dijajaki dalam kerja sama kedua pihak.

Pada Oktober 2019 lalu, Kementerian Luar Negeri RI telah menggelar forum bisnis Indonesia-Visegrad dan pada tahun 2020 lalu, empat gelaran forum bisnis telah dilakukan secara daring dengan melibatkan para mitra dari Republik Ceko, Polandia, Hongaria, dan Slovakia.

Upaya-upaya tersebut dilakukan guna menggenjot perdagangan dan investasi, di mana pada 2020 volume dagang kedua pihak mencapai 1,3 miliar dolar AS, sementara investasi asing langsung dari Visegrad ke Indonesia mencapai 99,9 juta dolar AS dengan 421 proyek. Menurut Ngurah, angka tersebut masih dapat terus dikembangkan, mengingat potensi luas yang masih perlu dijajaki.

Adapun terkait pariwisata, jumlah wisatawan negara-negara Visegrad telah meningkat dari 24.000 pada 2014 menjadi 90.000 tahun 2019. Pada awal 2020, yakni periode Januari hingga Maret, tercatat sebanyak 20.181 wisatawan dari keempat negara berkunjung ke Indonesia.

Baca juga: Indonesia dorong penguatan kerja sama dengan negara-negara Visegrad
Baca juga: Polandia ingin ambil bagian dalam pembangunan infrastruktur Indonesia
Baca juga: Slowakia sebut perang dagang kesempatan kerja sama dengan Indonesia

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021