Sampai hari ini masih gratis. Tetapi kita cuma bisa mengetes 10 orang per hari, kecuali dalam kondisi tertentu yang mengharuskan kita menambah kuotaPekanbaru (ANTARA) - Terminal Antar-Kota Antar-Provinsi (AKAP) Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau saat ini mulai menggunakan alat tes GeNose COVID-19 yang disediakan secara gratis untuk mengecek penumpang yang akan berangkat melalui transportasi jalur darat.
"Jadi mulai tanggal 12 April 2021 kita sudah mulai tes setiap penumpang dengan alat GeNose COVID-19," kata Koordinator Satuan Pelayanan BRPS Kota Pekanbaru Henry Tambunan di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan alat tes GeNose ini dilakukan secara random dan diprioritaskan bagi calon penumpang antarkota antarprovinsi yang menggunakan bus.
"Setiap penumpang bus kita lakukan tes GeNose COVID-19 secara acak, dan kami prioritaskan bagi perjalanan AKAP," katanya.
Henry menyebut, layanan GeNose ini diberikan secara gratis kepada calon penumpang. Namun karena keterbatasan pasokan, pihak terminal hanya membatasi hingga 10 kuota atau untuk 10 kali tes saja setiap hari.
"Sampai hari ini masih gratis. Tetapi kita cuma bisa mengetes 10 orang per hari, kecuali dalam kondisi tertentu yang mengharuskan kita menambah kuota," katanya.
Sesuai data BRPS, kata dia, sejak tanggal 12 April 2021 hingga saat ini petugas sudah melakukan tes GeNose sebanyak 175 kali.
"Ini masih terus kita lakukan setiap hari. Dan alat tes GeNose COVID-19 ini sangat peka terhadap sejumlah unsur kimia," katanya.
"Jadi kalau mau tes, tidak boleh merokok, makanan berbau menyengat seperti jengkol, durian, alkohol, pakai parfum yang berlebihan dan bau-bauan lainnya. Disarankan puasa 30 menit dan banyak minum air putih sebelum tes," demikian Henry Tambunan.
Baca juga: Kemenhub fasilitasi tes GeNose gratis di Terminal Pulogebang
Baca juga: Terminal Bus Tanjung Priok Jakarta Utara mulai gunakan GeNose
Baca juga: Bandara RHF Tanjungpinang buka layanan tes GeNose COVID-19
Baca juga: Terminal Induk Jati Kudus sediakan layanan tes GeNose gratis
Pewarta: Vera Lusiana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021