Lebak (ANTARA News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak menemukan puluhan tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram yang bocor dan selang yang tidak memiliki label Standar Nasional Indonesia.
"Kami telah menarik tabung gas elpiji dan selang tersebut saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah agen penjualan elpiji di Rangkasbitung," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi, Jumat.
Dia mengatakan, jumlah tabung elpiji yang rusak dan bocor sebanyak 30 tabung termasuk selang regulator tidak berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI).
Saat ini, tabung dan selang regulator tersebut diamankan karena khawatir membahayakan masyarakat.
Menurut dia, penggunaan tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram dan selang tanpa label SNI sangat membahayakan karena mudah bocor dan dapat menimbulkan ledakan.
Sebagian besar kasus ledakan di sejumlah daerah di Tanah Air akibat menggunakan tabung elpiji ukuran tiga kilogram itu.
Karena itu, kata dia, pihaknya setiap pekan terus melakukan pemantauan dan Sidak bersama kepolisian untuk mencegah terjadi ledakan tersebut.
Selama ini, kata dia, pihaknya belum menerima laporan warga Kabupaten Lebak yang menjadi korban ledakan tabung elpiji tersebut.
"Sejak dua tahun pemerintah mengkonversi kompor minyak tanah ke gas tabung elpiji kami belum menerima adanya ledakan hingga menimbulkan korban jiwa maupun menghanguskan rumah," katanya.
Nuraeni (45) seorang ibu rumah tangga warga Rangkasbitung mengaku dirinya setiap mengisi tabung gas elpiji selalu membeli ke agen resmi karena terjamin keselamatanya.
Sebab jika membeli tabung di warung pengecer khawatir bocor dan rusak sehingga dapat membahayakan keluarga.
"Kami belum pernah membeli tabung elpiji ke pengecer sebab pernah mengalami kebocoran," katanya.
Sementara itu, sejumlah ibu rumah tangga meminta petugas Disperindag dengan kepolisian terus menerus melakukan pemantauan maupun Sidak ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE), agen dan pengecer.
"Dengan adanya Sidak tentu kami merasa aman menggunakan tabung elpiji ukuran tiga kilogram," kata Meti (45) seorang ibu rumah tangga warga Desa Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak.(KR-MSR/Z002)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010