"One Billions Hunger Petition" yang diluncurkan oleh Menteri Pertanian Suswono, Perwakilan FAO Indonesia Man Hoso dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Achmad Suryana di Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Achmad Suryana menyatakan, petisi tersebut diharapkan dapat menggugah semua pihak terutama pemerintah dan politisi untuk mengelola dan meningkatkan ketahanan pangan.
"Hal ini sebagai upaya peningkatan produksi pangan di negara berkembang dan atau penyedia dana transfer teknologi oleh negara kaya atau maju ke negara berkembang," katanya.
Sejak pertama kali diluncurkan pada Mei 2010 lalu oleh FAO beberapa negara yang berhasil mengumpulkan tandatangan terbanyak yakni Italia, Spanyol, Perancis, Brazil, Amerika Serikat dan Indonesia.
Menteri Pertanian Suswono menyatakan, saat ini tanda tangan yang berhasil di kumpulkan Indonesia baru mencapai 5.000 sedangkan diharapkan nantinya sebanyak 100 ribu tanda tangan sebagai dukungan memerangi kelaparan dunia.
"Dengan penduduk sebanyak 240 juta seharusnya Indonesia bisa mengumpulkan 100 ribu tanda tangan," katanya.
Menurut Mentan, Indonesia tidak hanya bertekat mencapai swasembada pangan guna mencukupi kebutuhan dalam negeri namun juga mampu memberi makan dunia.
Saat ini, tambahnya, lebih dari 1 miliar penduduk dunia, terutama di negara miskin dan berkembang mengalami kelaparan kronis dan mereka membutuhkan bantuan dari masyarakat internasional baik dari negara berkembang maupun negara maju.
Dikatakannya, penanganan kemiskinan dan kerawanan pangan tidak hanya menjadi kepedulian masyarakat internasional, FAO ataupun lembaga internasinal namun juga bangsa Indonesia.
"Indonesia tetap memiliki komitmen untuk mewujudkan MDG (Milllenium Development Goal) yakni mengurangi jumlah penduduk miskin dan kelaparan secepatnya," katanya.
Menurut Suswono, persentase penduduk yang memiliki pendapatan di bawah 1 dolar AS pada saat ini 5,9 persen yang mana target MDG no 1 di Indonesia pada 2015 yakni 10,30 persen.
Selain tingkat kemiskinan, lanjutnya, Indonesia juga bertekat menurunkan tingkat kerawanan pangan yakni penduduk yang mengkonsumsi kurang dari 1.400 KKal per hari yang saat ini mencapai 14,47 persen dan ditargetkan turun menjadi 8,50 persen pada 2015.(S025/B012)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010