US treasury 10-year yield naik ke level 1,64 persen menyusul rilis data pertumbuhan ekonomi AS yang kuat dengan PDB kuartal I tumbuh 6,4 persen, menandai laju pertumbuhan tercepat kedua sejak kuartal II 2003
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi masih menguat di tengah naiknya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.
Rupiah dibuka menguat 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.430 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.450 per dolar AS.
"US treasury 10-year yield naik ke level 1,64 persen menyusul rilis data pertumbuhan ekonomi AS yang kuat dengan PDB kuartal I tumbuh 6,4 persen, menandai laju pertumbuhan tercepat kedua sejak kuartal II 2003," tulis Tim Riset Mega Capital Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Pertumbuhan kuartal pertama Negeri Paman Sam didukung oleh belanja konsumen, yang melonjak 10,7 persen dibandingkan dengan laju 2,3 persen pada kuartal keempat.
Sementara itu, Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan klaim tunjangan pengangguran awal mingguan sebesar 553.000 klaim, di atas perkiraan pasar 528.000 klaim.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang lainnya pagi ini berada di posisi 90,62, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,61.
Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,651 persen, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,64 persen.
Dolar AS menguat karena melonjaknya tingkat imbal hasil obligasi AS dibalik optimisnya data ekonomi AS akhir-akhir ini.
Pada Kamis (29/4), rupiah ditutup menguat 50 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp14.450 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.500 per dolar AS.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021