Jakarta (ANTARA News) - Seorang pria dalam keadaan semi-koma sudah enam tahun dirantai di basemen apartemen di Saudi karena dituduh kerasukan jin perempuan.
"Saat dia kesurupan, semua tubuhnya bergetar-getar dan matanya putih semua," kata ayah pria berumur 29 tahun itu. "Lalu ada suara perempuan keluar," kata ayah pria itu.
Turki, nama pria itu, awalnya dibawa ke seorang ulama.
"Kebanyakan takut saat mendengar suara perempuan yang mengaku sebagai jin kerajaan dan mengatakan tidak ada yang bisa mengusirnya hingga Turki meninggal," kata ayah Turki seperti dimuat harian berbahasa Inggris terbitan Saudi, Arab News.
Sejak itu Turki dipasung dengan mengikatkan rantai ke tangan dan kaki.
Turki terkadang diam tapi tak sadar yang terjadi di sekelilngnya. Dia tidak lagi berbicara.
Turki tinggal di basemen apartemen kecil dua kamar dengan ibunya yang lumpur dan tiga saudaranya di kota Mekah. Mereka hidup dari biaya pemerintah. Ayah-ibunya bercerai sebelum Turki kerasukan.
Ayah Turki mengaku juga dirasuki jin sejak umur sembilan tahun dan menderita selama empat dasawarsa sampai seorang ulama mengusir jin itu.
"Saya dulu sering melihat sosok perempuan yang sangat cantik tapi kadang sangat buruk," katanya.
Kadang, sosok itu dikelilingi api dan kadang dikelilingi badan hewan.
Seorang aktivis HAM Saudi yang juga profesor Syariat Islam, mengunjungi Turki dan menilai pemuda itu dalam keadaan "semi-koma".
Muhammad Al-Suhali mengemukakan Turki "tak tahu keadaan sekelilingnya. Dia tidak bisa makan, minum atau buang air tanpa bantuan orang lain."
Menurut Al-Suhali, saat Quran dibacakan Turki berubah beringas dan berguncang-guncang hingga hampir jatuh dari tempat tidur.
"Begitu saya berhenti membaca Quran, dia langsung diam lagi tapi tak sadar apa yang terjadi," kata Suhali kepada Arab News.
Dia salut kepada istri Turki yang setia kepada suaminya. Suhali minta Kementerian Sosial Saudi untuk menyediakan tempat tinggal yang lebih baik bagi keluarga tersebut dan memasukkan Turki dalam program jaminan sosial.(A038/BRT)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
ALLAHU AKBAR