Jakarta (ANTARA) - Mahasiswa asal Indonesia di Jawaharlal Nehru University, Mohammad Agoes Aufiya menyampaikan bahwa KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) India cukup proaktif melakukan koordinasi dalam upaya melindungi dengan warga negara Indonesia (WNI) dari COVID-19.
"Sejauh ini memang kita memiliki WhatsApp grup dikelola oleh KBRI yang ada di kota New Delhi dan kita berbagi informasi," ujar Mohd Agoes Aufiya dalam dialog bertema "Belajar dari India, Tingkatkan Kepatuhan Protokol Kesehatan Sekarang Juga" yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan KBRI juga sudah memberikan surat himbauan kepada WNI untuk tetap di rumah saja dan menaati protokol kesehatan.
"Semua teman-teman dari warga negara Indonesia yang ada di India saat ini mengurangi aktifitas di luar ruangan," katanya.
Baca juga: Kedaruratan COVID-19 di India jadi peringatan bagi Afrika
Baca juga: Romania laporkan kasus perdana varian COVID India
Saat ini, lanjut dia, New Delhi memperpanjang lockdown hingga 3 Mei 2021. Diprediksi, lockdown akan terus berlanjut seiring masih tingginya jumlah kasus COVID-19.
"Lockdown sepertinya akan terus berlanjut jikalau kasus terus meningkat, dan tentu saja tidak semua orang bisa keluar dari rumah, hanya kalau penting saja seperti membeli sembako, sayuran atau buah-buahan. Jika kita ingin keluar jauh, harus ada izin-izin tertentu yang diperkenankan oleh pemerintah," ucapnya.
Agoes Aufiya menyampaikan bahwa India masih mencatatkan rekor terkait kenaikan kasus terkonfirmasi COVID-19 yaitu 379.000 dalam 24 jam terakhir.
"India menjadi negara dengan situasi pandemi terburuk di dunia," ucapnya.
Ia membenarkan video-video yang beredar dimana banyak warga di India, khususnya di New Delhi yang mengantre masuk rumah sakit karena terpapar COVID-19.
"Banyak sekali warga India yang mencoba melakukan perawatan di rumah sakit yang ada di kota New Delhi, ini sudah overload, sudah tidak bisa menampung lagi bahkan ada beberapa video yang memperlihatkan pasien itu meninggal dunia sebelum tertangani karena saking banyaknya," katanya.
Saat ini, ia mengatakan, terdapat dua WNI yang terinfeksi COVID-19. Namun, kondisinya sudah sangat membaik.
"Sejauh ini saya mendapatkan informasi untuk rekan mahasiswa ada dua orang di gelombang kedua ini yang terinfeksi. Namun, sudah recovery dengan gejala yang ringan," katanya.*
Baca juga: India alami lonjakan COVID-19, Mendag: Ekspor RI tetap berjalan
Baca juga: Total kasus COVID-19 di India lampaui 18 juta
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021