Cibinong, Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor, Ade Yasin membagikan insentif senilai Rp1,7 miliar untuk ratusan penghafal atau hafiz Al Quran di wilayahnya di malam Nuzulul Quran, Kamis.
"Alhamdulillah hari ini peringatan Nuzulul Quran sudah kita ikuti bersama sekaligus peluncuran program Tahfiz Al Qur'an," ungkapnya usai peringatan Nuzulul Quran di Auditorium Setda, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurutnya, anggaran yang berasal dari APBD Kabupaten Bogor itu dibagikan untuk insentif sebanyak 300 orang hafiz dan 30 orang yang terpilih sebagai pembina selama tahun 2021.
Politisi PPP itu menyebutkan bahwa program tersebut merupakan wujud dari Karsa Bogor Berkeadaban, yakni salah satu dari lima program utama Bupati Bogor, yang terangkum dalam Pancakarsa.
Baca juga: PBNU: Maknai Nuzulul Quran dengan melahirkan gagasan yang mencerahkan
Baca juga: Imam Besar Al Markaz: Jadikan Al Quran pedoman hidup
"Semoga ikhtiar ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir dan peduli terhadap eksistensi para penghafal Al Quran, sekalipun nominal tidak seberapa, namun inilah bentuk perhatian dan kepedulian yang diberikan," kata Ade Yasin.
Ia menargetkan, selama masa kepemimpinannya tercetak sebanyak 1.000 hafiz di Kabupaten Bogor, tahun depan rencananya insentif yang sama akan diberikan kepada 300 hafiz di tahun 2022, dan 250 hafiz di tahun 2023.
Sementara itu, Ketua Bidang Pendidikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin memuji langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang berkontribusi dalam program kaderisasi ulama.
"Tentunya program ini bagian dari kaderisasi ulama. Seorang ulama tidak bisa lepas dari kemampuan bagaimana menghafal dan mengimplementasikan Al Quran ke depannya," ungkap pria yang juga merupakan Wakil Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bogor itu.
Ia berharap Pemkab Bogor akan terus bersama ulama dalam menjalankan program-programnya, terutama pada Karsa Bogor Berkeadaban.
"Kami apresiasi program-program berkeadaban Bupati Bogor, selaras dengan harapan dan cita-cita para kiyai dan ulama tentunya, khususnya MUI untuk meningkatkan kesalehan sosial," kata Gus Udin.*
Baca juga: Mahbub Maafi: Iqra bukan hanya membaca teks tapi perenungan
Baca juga: Nuzulul Quran momentum dekatkan diri dengan kitab suci
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021