Jakarta (ANTARA News) - Mantan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi menyatakan umat Islam harus mampu menunjukkan karya nyata jika tidak ingin tertinggal dari umat lain.

"Menjadi Islam berarti harus mampu membuktikan dengan karya nyata, kualitas ilmu, dan persatuan di antara umat Islam sendiri. Tanpa itu, umat Islam akan terus tertinggal," kata Badawi saat menjadi pembicara kunci dalam acara halaqah perdamaian memperingati hari lahir ke-6 International Conference of Islamic Scholar (ICIS) di Jakarta, Kamis.

Hadir dalam acara itu sejumlah tokoh dan anggota ICIS, antara lain Sekretaris Jenderal ICIS KH Hasyim Muzadi dan Presiden Global University Lebanon Dr Syeikh Hussam Qaraqira.

Diakui Badawi, kondisi umat Islam saat ini masih tertinggal dari umat lain, baik dari segi teknologi maupun ekonomi.

"Selama ini umat Islam baru bisa menggunakan hasil teknologi pihak lain," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, perlu ada upaya bersama untuk meningkatkan sumber daya umat Islam.

Selain itu, persatuan di antara umat Islam juga harus diperkuat karena salah satu penyebab kemunduran umat Islam adalah perpecahan di antara mereka.

"Islam sebenarnya kuat, tapi berpecah-belah," kata mantan presiden Organisasi Konferensi Islam (OKI) tersebut.

Terkait keberadaan ICIS, Badawi berharap organisasi itu akan semakin berkembang dan menjadi salah satu kekuatan yang berperan penting di dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Sementara itu Hasyim Muzadi dalam sambutannya menyatakan, ICIS menawarkan ide moderasi untuk mewujudkan perdamaian dunia, baik moderasi dalam segi agama maupun berbangsa dan bernegara.

Dalam segi agama, moderasi merupakan posisi yang berada di tengah antara radikalisme dan liberalisme, dua kutub yang sama-sama merugikan agama itu sendiri.

Sementara di dalam kehidupan bernegara, ide moderasi yang ditawarkan ICIS adalah negara yang melindungi keberadaan agama tanpa harus menjadi negara agama.

"Jadi negara bangsa yang melindungi keberadaan agama," katanya.(*)
(S024/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010