Jakarta, 22/7 (ANTARA) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Ir.Jero Wacik, SE meresmikan pemberangkatan pelayaran ekspedisi kapal The Spirit of Majapahit dari Marina Batavia, Jakarta Utara, Minggu pagi (4/7). Kapal Spirit of Majapahit ini merupakan hasil rekontruksi (replika) kapal dagang pada zaman Majapahit yang disadur dari relief yang ada di Candi Borobudur. Kapal ini selanjutnya melakukan ekspedisi ke 8 negara yakni; Brunei Darussalam, Filipina, Jepang, Cina, Vietnam, Thailand, Singapura, dan Malaysia.

     Rekontruksi Kapal Spirit of Majapahit abad ke-13 M ini merupakan hasil rekomendasi dari seminar Mencari Bentuk Kapal Majapahit yang digelar komunitas Japan Majapahit Association (JPA), kelompok pengusaha di Jepang yang peduli terhadap sejarah dan kebudayaan Kekaisaran Majapahit, di Tokyo pada Maret 2009 maupun Lokakarya di Jakarta pada Juni 2009. Komunitas JPA merupakan wadah untuk mengembangkan kerjasama dalam bentuk penelitian dan menggali lebih mendalam lagi sejarah Majapahit untuk dikagumi bangsa Indonesia maupun masyarakat internasional.

     Menbudpar Jero Wacik mengharapkan ekspedisi Kapal Spririt of Majapahit dapat menggugah semangat anak bangsa untuk mengapresiasi spirit Majapahit yang telah diwariskan nenek moyang bangsa Indonesia dengan meninggalkan segala kebesaran dan kejayaannya agar dapat dinikmati, dihargai dan menjadi kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia. "Pelayaran ekspedisi Kapal Spirit of Majapahit ini mencerminkan semangat kebaharian bangsa Indonesia yang terus menggelora. Semangat bahari ini menjadi karakter bangsa Indonesia," kata Menbudpar Jero Wacik.

     Kapal Spirit of Majapahit yang dibuat Sapardi bersama 15 perajin di Pantai Slopeng, Kecamatan Dasuk, Madura ini sangat khas karena berbentuk oval dengan kedua ujung melancip supaya dapat memecah ombak setinggi 5 meter. Sebagai kapal tradisional terbesar di Indonesia dengan panjang 20 meter, lebar 4,5 meter, dan tinggi 2 meter, Spirit of Majapahit ini dibuat dari 28,63 kubik kayu jati tua dan kering dari Kabupaten Tuban dan Rembang dan bambu petung dan kayu pereng di daerah Sumenep. Kapal ini memiliki dua kemudi dari kayu di buritan dan cadik pada kedua sisi yang berfungsi sebagai penyeimbang. Layar dipasangkan pada tiang-tiang membentuk segitiga sama sisi dan buritan atau belakang kapal lebih tinggi dari haluan depan. Kapal ini dilengkapi fasilitas navigasi modern seperti GPS, Nav-Tex, dan Marine Radar.

     Kapal Spirit of Majapahit dinakodai dua perwira Mayor (Laut) Eko Deni Hartono dan Risky Prayudi dengan kru tiga warga negara Jepang di antaranya Yoshiyuki Yamamoto dari JPA sebagai pimpinan ekspedisi, pemuda-pemudi Indonesia dari berbagai disiplin ilmu, serta lima anak buah kapal dari suku Bajo di Pulau Sapeken, Sumenep. Rencananya setibanya kembali di Indonesia, Kapal Spirit of Majapahit akan menjadi koleksi museum dan obyek wisata.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Ka. Pusformas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010