Dari alokasi tersebut tentunya tidak mencukupi kebutuhan petani, namun petani dapat membeli pupuk non subsidi
Palembang (ANTARA) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menyiapkan sebanyak 82.537 ton pupuk urea bersubsidi untuk mendukung kebutuhan petani dalam musim tanam kedua pada April-Mei 2021.
Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh di Palembang, Kamis, mengatakan stok pupuk yang tersedia tersebut melampaui 154 persen dari ketentuan minimum pemerintah yaitu 53.463,91 ton.
“Petani tidak perlu khawatir akan kekurangan pupuk, karena kami sudah menyiapkan stok pupuk untuk musim tanam kedua ini,” katanya.
PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) sejauh ini bertanggung jawab pada penyaluran pupuk urea bersubsidi di Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Bali.
Baca juga: Pusri siapkan stok pupuk musim tanam kedua
Terkait pupuk bersubsidi untuk 2021 pemerintah mengalokasikan 9 juta ton dari 24 juta ton kebutuhan petani.
“Dari alokasi tersebut tentunya tidak mencukupi kebutuhan petani, namun petani dapat membeli pupuk non subsidi yang kualitasnya sama dengan pupuk bersubsidi,” kata Tri.
Sementara hingga tanggal 27 April 2021 realisasi pupuk urea bersubsidi yaitu sebesar 76.808,35 ton dan NPK bersubsidi sebesar 10.861,30 ton.
Sebagai upaya untuk memperluas pasar sektor komersil dan meningkatkan pelayanan, saat ini Pusri bersama PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku holding sedang fokus mengembangkan Program Agrosolution dan Program Customer Centric Model.
Agrosolusi merupakan program yang berorientasi kepada konsumen, dengan memberikan solusi bidang pertanian demi tercapainya peningkatan produktivitas hasil panen dan pendapatan petani.
Baca juga: Wamentan pastikan stok pupuk Pusri penuhi kebutuhan petani
Sedangkan Program Customer Centric Model dimanfaatkan untuk lebih memperkenalkan produk-produk retail Pusri.
Pusri juga siap mendukung penuh program Pemprov Sumsel yang menargetkan menjadi produsen beras dari peringkat lima menjadi peringkat tiga di Tanah Air.
Selain itu, Pusri juga mendukung kenaikan produktivitas pertanian dan pendapatan petani, serta adopsi praktek pertanian unggul dengan menyediakan pupuk nonsubsidi melalui program Agrosolution.
Dalam program ini, Pusri melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholders, mulai dari dinas pertanian, perbankan, asuransi, distributor pupuk, dan offtaker.
Pusri juga memiliki produk inovasi unggulan non subsidi yaitu NPK Singkong dan NPK Kopi yang sudah terbukti dapat meningkatkan hasil produksi dan telah disesuaikan dengan kebutuhan petani.
Serta beberapa produk inovasi lainnya yaitu pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk komoditi sawit.
“Pusri akan terus berupaya dalam menciptakan produk inovasi lainnya serta terus berupaya meningkatkan efisiensi energi dan optimalisasi pabrik,” kata dia.
Baca juga: DPR minta Kementan validasi data agar kelangkaan pupuk tak terulang
Baca juga: Kementan beberkan alasan penyebab kelangkaan pupuk subsidi
Baca juga: PT Pupuk Indonesia jamin ketersediaan pupuk subsidi jelang masa tanam
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021