Markas PBB, New York (ANTARA News) - Bosnia, Rabu, mengatakan di Markas PBB, New York, bahwa negara itu tak mengakui pencaplokan Jerusalem Timur dan menekankan perlunya untuk menyelesaikan masalah itu "melalui perundingan antara semua pihak".
Pernyataan itu dikeluarkan saat Kuasa Usaha dan Utusan Tetap di Bosnia dan Herzegovina untuk PBB, Mirsada Colakovic berbicara dalam debat terbuka Dewan Keamanan tentang situasi di Timur Tengah, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.
"Bosnia dan Herzegovina tak mengakui pencaplokan Jerusalem Timur dan menegaskan bahwa status Jerusalem adalah masalah status permanen yang harus diselesaikan melalui perundingan antara semua pihak," katanya.
Jerusalem, Kota Suci tiga agama langit --Kristen, Yahudi dan Islam-- mesti menjadi lambang perdamaian, kebebasan mengekspresikan agama dan hak asasi manusia," katanya.
Hari ini, status Jerusalem tetap menjadi salah satu masalah inti dalam konflik Islam-Palestina. Pencaplokan Jerusalem Timur dilaporkan telah dikutuk oleh PBB dan semua badan yang berkaitan.
Sementara itu, diplomat senior Bosnia juga memperlihatkan pengertiannya mengenai keprihatinan Israel tentang keamanan, dan mengatakan, "Keprihatinan keamanan Israel, termasuk penghentian total semua kekerasan dan penyelundupan senjata ke Jalur Gaza, juga harus ditangani".
Sebaliknya, ia mengatakan, "Bosnia dan Herzegovina mengutuk serangan paling akhir terhadap instalasi rekreasi anak-anak di Jalur Gaza".
Pada 28 Juni, sekelompok yang terdiri atas 25 pria yang memakai topeng dan bersenjata menyerang dan membakar instalasi tersebut, yang berada di pantai di Nuseirat.
Instalasi itu didirikan untuk digunakan sebagai tempat Pertandingan Musim Panas, yang dikelola oleh Badan Pekerjaan dan Bantuan PBB buat Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
Tak seorang pun cedera dalam peristiwa itu, yang terjadi setelah serangan serupa pada 23 Mei, ketika sekelompok yang terdiri atas 30 pria yang memakai topeng dan bersenjata menyerang dan membakar instalasi Pertandingan Musim Panas UNRWA yang juga sedang dibangun di pantai Kota Gaza.
Pertandingan Musim Panas dimulai 12 Juni dan dijadwalkan berlangsung sampai 5 Agustus, dan menyediakan 1.200 tenda musim panas buat lebih dari 250.000 anak pengungsi di seluruh Jalur Gaza.
(C003/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010