"Banyak masyarakat yang membeli dan bertanya mengenai kain tenun `ulap doyo` di pameran karena terlihat unik," kata pengusaha kerajinan kain tenun "ulap doyo", Rinawati di sela-sela pameran "Textcraft 2010" di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, setiap hari sekitar 100 pengunjung, baik itu hanya sekadar melihat dan membeli kain tenun "ulap doyo" di stan pameran "Textcarft 2010". Mereka antusias menanyakan cara pembuatan kain tenun "ulap doyo" yang mempunyai keunikan tersendiri jika dibandingkan kain tenun dari daerah lain.
Ia mengatakan kain tenun ini terbuat dari bahan alam, yaitu daun "ulap doyo" yang bentuknya menyerupai daun pandan yang seratnya kuat sehingga bisa dijadikan benang tenun.
Kain tenun ini, kata Rinawati, merupakan produksi kalangan perajin di Kabupaten Kutai Kartanegara yang sudah dijual ke beberapa provinsi di Indonesia, bahkan mancanegara.
Menurut dia, tenun daun "ulap doyo" sering dijadikan kain tenun, pakaian, dan kebaya. Kalangan masyarakat sangat menyukai kain ini karena dinilai mempunyai keunikan tersendiri jika dibandingkan kain tenun dari daerah-daerah lain di provinsi ini.
"Tenun `ulap doyo` ini selalu dipamerkan di berbagai ajang pamaren, baik itu tingkat naisional maupun internasional agar lebih mendunia. Ini merupakan langkah untuk lebih memperkenalkan dan mempromosikan kain ini kepada kalangan konsumen," kata Rinawati.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010