Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi IX DPR Hary Azhar Azis mengatakan Fraksi Partai Golkar belum mengambil keputusan dan masih menunggu hasil uji kelayakan terhadap Darmin Nasution sebagai calon Gubernur Bank Indonesia yang diusulkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"PG masih menunggu hasil uji kelayakan, baru nanti akan dirapatkan. Jadi PG belum ada keputusan," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Hary Azhar Azis di Jakarta, Kamis ketika ditanya sikap Fraksi Partai Golkar atas uji kelayakan calon Gubernur Bank Indonesia.

Saat ini Komisi IX sedang melakukan uji kelayakan terhadap calon gubernur Bank Indonesia yang diusulkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Presiden SBY hanya mengusulkan satu calon gubernur Bank Indonesia yakni Darmin Nasution yang sampai sekarang masih merupakan Pelaksana Tugas Gubernur Bank Indonesia .

Lebih lanjut Hary menjelaskan uji kelayakan yang dilakukan Komisi IX tersebut pada akhirnya akan memutuskan apakah calon yang diusulkan disetujui oleh DPR atau tidak . Menurut Hary, sebelum memutuskan maka Komisi IX akan melakukan proses internalisasi di komisi dari hasil uji kelayakan tersebut.

"Apakah calon akan disetujui atau tidak, polanya (pengambilan keputusan) bisa melalui musyawarah atau pemungutan suara," kata Hary.

Ketika ditanya kenapa Presiden hanya mengusulkan satu calon, Hary mengatakan hal itu biasa saja. Menurut Hary, tersebut hak prerogratif Presiden.

"Kalau nanti ternyata belum ada keputusan dari DPR maka akan dikembalikan ke Presiden," kata Hary.

Lebih lanjut Hary menjelaskan dalam uji kelayakan tersebut masyarakat melalui anggota Dewan bisa menguji apa saja hal-hal yang positif maupun yang negatif terhadap calon. Hary menegaskan berbagai isu yang beredar terhadap Darmin Nasution bisa saja ditanyakan untuk mendapatkan penjelasan.

"Kita bisa tanyakan catatan prestasinya dan juga termasuk hal yang negatif. Misalnya seperti soal Bank Century atau kasus Pajak," kata Hary.

Jabatan gubernur Bank Indonesia kosong menjelang akhir tahun 2009 setelah Gubernur Bank Indonesia Boediono mengundurkan diri karena maju ke dalam pemilihan presiden dan wakil presiden untuk mendampingi Susilo bambang Yudhoyono .
(J004/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010