Kulon Progo (ANTARA News) - Kalangan petani di Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kesulitan memperoleh modal untuk membeli sarana dan prasarana bercocok tanam saat musim tanam.
"Petani memang butuh bantuan modal untuk membeli sarana dan prasarana seperti bibit, pupuk, dan kebutuhan lain sebelum masa tanam," kata Koordinator Penyuluh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Nanggulan, Haritono, di Wates, Kamis.
Ia mengakui, petani memang selalu kesulitan memperoleh modal untuk membeli pupuk dan bibit yang harganya terus melambung. Uang hasil panenan sebelumnya sudah habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Oleh karena itu, katanya, BPP menjajaki kerja sama dengan kopersi unit desa dan gabungan kelompok tani agar dapat memberikan pinjaman modal kepada kalangan petani di daerah ini saat memasuki musim tanam.
Meskipun petani kesulitan memperoleh modal, kata dia, hasil panen padi di daerah ini cukup menggembirakan. Panen mengalami peningkatan 11,47 persen dari 9.527 ton pada November 2009 menjadi 10.620 ton pada April 2010.
"Kami mencatat peningkatan produksi padi di daerah ini mengalami peningkatan sebanyak 1,5 ton/per hektar per tahun dengan produktivitas 10,62 ton/hektare," kata Ketua Kelompok Tani Ngudi Rahayu Kecamatan Naggulan Ngatimin.
Ia mengatakan petani di Kecamatan Nanggulan meningkatkan hasil produksi melalui pengelolaan usaha tani, penguatan modal usaha tani, penggunaaan/penggiliran varietas unggul tahan wereng, penggunaan alat jarak tanam sederhana, melaksanakan prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu, melaksanakan panen, dan pascpanen.
"Langkah-langkah ini kami lakukan dalam meningkatkan hasil produksi padi. Meski kalangan petani di daerah ini kesulitan memperoleh modal saat memasuki musim tanam, petani tetap semangat bercocok tanam di lahannya, " katanya.
Hal ini terlihat dari panen padi di daerah ini yang setiap tahun mengalami peningkatan cukup signifikan. Hasil produksi padi pada 2007 mencapai 101.727 ton, 2008 (107.447 ton), dan 2009 (123.070 ton). " Kami perkirakan kisaran kenaikan produksi padi pada 2010 akan seperti tahun sebelumnya," katanya.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010