Johannesburg (ANTARA News) - Ralph Mothes dan Paloma Wener dari Akademi Layar Cape Town di Afrika Selatan sudah kawakan dalam hal ekspedisi di lautan lepas, namun mereka terkesima ketika ikan paus seberat 40 ton menimpa perahu layar mereka.
Kedua orang tersebut telah bekerja selama lima tahun di perairan Afrika Selatan. Mereka telah menyaksikan beragam makhluk raksasa dari jauh dalam banyak ekspedisi pelayaran mereka, demikian laporan London Daily Telegraph, Kamis.
Tetapi awal pekan ini mereka mendapat pengalaman luar biasa ketika berhadapan dengan satwa liar raksasa samudra.
Saat mereka sedang berlayar di lepas pantai Cape Town tersebut, pasangan itu melihat ikan paus raksasa "menghentakkan ekornya ke air" sekitar 300 kaki dari perahu mereka. Lalu hewan mamalia laut tersebut menghilang ke dalam laut.
Tetapi ikan paus itu muncul lagi dalam jarak yang lebih dekat --sekitar 70 kaki dari mereka-- lalu menyelam lagi, kata London Daily Telegraph.
Mereka saat itu sedang melakukan pelayaran rutin di dekat Robben Island, ketika ikan paus dengan bobot sekitar 40 ton melompat dari dalam laut dan mendarat di geladak perahu mereka, kata surat kabar tersebut, sebagaimana dilaporkan di jejaring pencari Yahoo.com dengan alamat http://news.yahoo.com/.
"Sungguh mempesona tapi juga menakutkan," kata Werner.
Karena menduga ikan paus itu akan menyelam ke bawah perahu, Mothes memberi tahu Wener agar menggeser perahu mereka ke sisi lain supaya mereka dapat melihat hewan raksasa tersebut muncul lagi dari air.
Suara berikut yang Mothes dengar ialah, "Oh, ...!" "Lalu saya cuma melihat ikan paus yang sangat besar menghantam perahu layar kami," katanya.
Mothes berlindung di balik kemudi, dan Werner selamat dengan berlindung di bawah bangunan di perahu. Beberapa wisatawan yang sedang berlayar di dekat kedua orang itu mengambil gambar peristiwa tersebut, kata surat kabar itu.
Menurut London Daily Telegraph kedua orang itu beruntung sebab mereka selamat dalam peristiwa tersebut, demikian juga dengan ikan paus itu.
Mereka terkejut, tapi tidak cedera, dan mulai melihat berkeliling untuk memperkirakan kerusakan pada perahu mereka, sementara ikan paus tersebut pergi.
Mereka beruntung sebab perahu mereka terbuat dari logam, sehingga cukup kuat untuk menahan benturan dengan ikan paus. Hanya tiang dan batang layar yang rusak.
"Dalam kejadian yang lebih besar, itu adalah kerusakan kecil," kata Werner, tapi "itu cukup mahal".
(C003/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010