New York (ANTARA) - Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga dan program pembelian obligasi bulanannya stabil serta tidak memberikan tanda bahwa pihaknya siap untuk mengurangi dukungannya untuk pemulihan.
Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 164,55 poin atau 0,48 persen, menjadi menetap di 33.820,38 poin. Indeks S&P 500 berkurang 3,54 poin atau 0,08 persen, menjadi ditutup di 4.183,18 poin. Indeks Komposit Nasdaq kehilangan 39,19 poin atau 0,28 persen, menjadi berakhir di 14.051,03 poin.
Lima dari 11 sektor saham utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan saham sektor teknologi turun 0,96 persen, memimpin kerugian. Sementara sektor energi melonjak 3,35 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terbaik.
Meskipun ekonomi membaik, The Fed mengulangi pedoman yang telah digunakannya sejak Desember, mengatakan pihaknya harus melihat "kemajuan substansial lebih lanjut" menuju target inflasi dan ketenagakerjaan sebelum mundur dari pembelian obligasi bulanannya.
“The Fed menggarisbawahi masih banyak ketidakpastian. Dalam latar belakang semacam ini, dengan inflasi yang sementara, mereka akan terus mengayuh pedal dalam hal kebijakan moneter," kata Kevin Flanagan, kepala strategi pendapatan tetap di WisdomTree Funds.
S&P 500 sempat naik ke rekor tertinggi harian setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers bahwa "belum waktunya" untuk membahas pengurangan dukungan Fed untuk pemulihan ekonomi.
Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan mengungkap paket 1,8 triliun dolar AS untuk keluarga dan pendidikan dalam pidato bersama pertamanya di depan Kongres pada Rabu (28/4/2021), kata pejabat senior Gedung Putih.
Induk Google, Alphabet Inc, terangkat 2,9 persen dan ditutup pada rekor tertinggi setelah melaporkan pada Selasa (27/4/2021) malam, mencatat rekor laba untuk kuartal kedua berturut-turut dan mengumumkan pembelian kembali saham senilai 50 miliar dolar AS.
Saham raksasa teknologi Microsoft merosot 2,8 persen bahkan setelah pembuat perangkat lunak tersebut melaporkan pendapatan yang lebih kuat dari perkiraan. Laporan triwulanan Microsoft Corp pada Selasa (27/4/2021) malam memenuhi ekspektasi penjualan dan mengalahkan perkiraan laba.
Penurunan 7,2 persen di Amgen Inc membebani Dow setelah perusahaan bioteknologi itu mengatakan penjualan dan laba kuartal pertamanya turun akibat kemerosotan 7,0 persen dalam harga obat bersih dan pukulan dari pandemi COVID-19.
Saham Boeing Co jatuh 2,9 persen setelah membukukan kerugian kuartalan yang lebih luas dari perkiraan dan menghentikan pengiriman 737 MAX karena masalah kelistrikan.
Laba per saham keseluruhan untuk perusahaan S&P 500 pada kuartal pertama diperkirakan akan melonjak 39 persen dari setahun sebelumnya, menurut data Refinitiv IBES.
Baca juga: Wall Street dibuka bervariasi, investor tunggu keputusan The Fed
Baca juga: Wall Street dibuka naik dengan fokus pada laporan laba
Baca juga: Wall Street jatuh, Indeks Dow Jones anjlok hingga 321,41 poin
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021