Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Taliban membunuh tiga prajurit Pakistan dalam serangan Rabu terhadap konvoi militer, yang menyulut pertempuran yang menewaskan 33 gerilyawan, kata sejumlah pejabat keamanan.

Bentrokan itu terjadi di distrik Orakzai, bagian dari kawasan suku semi-otonomi di Pakistan baratlaut dimana militer meluncurkan onfensif anti-Taliban sejak akhir Maret.

"Sekitar 50 gerilyawan Taliban menyerang sebuah konvoi untuk menghalangi pergerakan pasukan di daerah itu," kata seorang pejabat keamanan yang tidak bersedia disebutkan namanya kepada AFP.

Tiga prajurit tewas dalam serangan Taliban itu, katanya, dengan menambahkan bahwa pasukan membalas dan membunuh 33 militan.

"Kami telah menemukan 17 mayat di lokasi bentrokan," kata seorang pejabat lain.

Seorang juru bicara pasukan paramiliter Korps Perbatasan mengkonfirmasi bentrokan itu namun tidak memberikan penjelasan terinci dan hanya mengatakan, pasukan telah "menduduki dataran tinggi penting" di dekat daerah Ghiljo dan Sambagha "setelah menemui perlawanan sengit".

Konfirmasi independen tidak bisa dilakukan karena daerah itu merupakan zona militer tertutup yang tidak bisa dijangkau oleh wartawan dan pekerja bantuan.

Pasukan Pakistan membuka front baru di Orakzai pada akhir Maret dalam upaya menghalau gerilyawan Taliban yang melarikan diri dari ofensif besar-besaran tahun lalu di Waziristan Selatan, markas kepemimpinan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutu mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaur dan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dari Waziristan Selatan.

Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan muslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009, militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.

Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.

Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. (M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010