Nikosia (ANTARA News/AFP) - Lembaga pemeringkat Standard and Poor`s pada Rabu, menempatkan pemerintah Siprus pada pantauan kredit dengan implikasi negatif sebagai reaksi terhadap penolakan parlemen atas dua usulan untuk mengurangi utang publik.

"Pemeringkat Standard and Poor`s menempatkan peringkat kredit jangka panjang negara Republik Siprus pada `A +` pada pantauan kredit dengan implikasi negatif," kata lembaga pemeringkat internasional.

"Penempatan pantauan kredit menyusul penolakan cabang legislatif pada 9 Juli 2010 dari dua proposal pemerintah untuk meningkatkan pendapatan," analis kredit S&P Trevor Cullinan menjelaskan.

Mayoritas anggota parlemen menolak usulan pemerintah untuk meningkatkan pajak perusahaan sebesar satu persen menjadi 11 persen dan meningkatkan pungutan pada kepemilikan properti besar yang akan menghasilkan pendapatan tahunan sebesar 90 juta euro.

Parlemen mengatakan pemerintah harus memotong gajinya yang membengkak sendiri sebelum berusaha untuk menaikkan pajak.

"Kami meragukan apakah pemerintah akan mampu mendorong melalui tindakan konsolidasi fiskal yang cukup untuk mengatasi penurunan signifikan keuangan publik," tambah agen pemeringkat.

Siprus harus mengurangi defisit fiskal dari enam persen dari PDB hingga di bawah batas atas Uni Eropa, tiga persen pada 2012, yang berarti perlu untuk mengurangi defisit sekitar 500 juta euro dalam dua tahun.

Negara ini sudah di bawah pengawasan ketat Uni Eropa untuk pelampauan aturan defisit.

Menteri Keuangan Charilaos Stavrakis telah memperingatkan anggota parlemen pada Selasa bahwa menolak langkah peningkatan penerimaan pemerintah akan mendapatkannya ke dalam air panas dengan Brussels dan lembaga pemeringkat.

Rencana Nikosia untuk memangkas 700 pekerjaan sektor publik tahun ini dan berusaha untuk menyelamatkan 140 juta euro dalam pemotongan belanja kementerian, sementara gaji menteri dan anggota parlemen telah dipotong 10 persen. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010