London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak merosot pada Rabu, setelah memberikan kenaikan pada awal perdagangan, karena pedagang bereaksi terhadap kenaikan tak terduga cadangan minyak mentah yang menunjukkan melemahnya permintaan di konsumen energi utama Amerika Serikat.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman September, tenggelam 49 sen menjadi 77,09 dolar per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan September turun 29 sen menjadi 75,93 dolar.
Departemen Energi AS (DoE) Rabu mengumumkan, cadangan minyak mentah AS naik 400.000 barel dalam pekan yang berakhir 16 Juli.
Berita itu mengejutkan pedagang karena pasar telah memperkirakan untuk penurunan besar 1,3 juta barel, menurut analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.
DoE mengatakan persediaan bensin (BBM) tumbuh 1,1 juta barel minggu lalu, diatas perkiraan peningkatan 700.000 barel oleh analis.
Stok sulingan, yang termasuk diesel dan bahan bakar pemanas, bertambah 3,9 juta barel, lebih dua kali lipat dari ekspektasi untuk kenaikan besar 1,6 juta barel.
Torbjorn Kjus, analis di DnB NOR Markets, menggambarkan laporan DoE sebagai "bearish," menunjukkan bahwa kemungkinan akan menarik harga lebih rendah.
Pasar saham New York, sementara itu, diperdagangkan lebih rendah pada Rabu karena investor mencerna pendapatan perusahaan dan bersiap untuk komentar tentang kesehatan ekonomi AS oleh Kepala Federal Reserve Ben Bernanke.
Saham blue-chip Dow Jones Industrial Average naik sedikit pada pembukaan, karena sentimen pasar terangkat oleh hasil perusahaan yang membaik, tetapi kenaikannya terhapus oleh kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi AS.
Investor pasar saham pada awalnya didukung oleh laba kuartal kedua yang sangat baik dari Apple dan pendapatan yang lebih baik dari yang diperkirakan oleh bank terkemuka Morgan Stanley, Wells Fargo dan raksasa minuman ringan Coca Cola. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010