CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono di Jakarta, Rabu mengatakan, jika benar-benar tidak mampu menggelar pertandingan ini, Persib Bandung terancam sanksi yang cukup berat, yaitu WO.
"Kemungkinan menang WO. Semua juga tahu, Lapangan Stadion Siliwangi tidak layak untuk menggelar pertandingan," katanya saat dikonfirmasi.
Menurut dia, pada babak delapan besar Piala Indonesia sudah tidak ada lagi penjadwalan ulang pertandingan. Jika tidak mampu menggelar pertandingan maka lawan akan mendapatkan kemenangan 3-0
Jika kondisi tersebut terjadi, maka Tim Maung Bandung dipastikan gagal bertanding dibabak semifinal karena anak asuh Robby Darwis itu kalah telak dengan agregat gol 0-6 dari Arema Indonesia.
Sebelumnya pada pertandingan pertama di kandang Arema Indonesia yaitu Stadion Kanjuruhan Malang beberapa waktu lalu, Eka Ramdani dan kawan-kawan kalah telak dengan skor 0-3.
Sementara itu, Media Officer Persib Bandung Irfan Suryadiredja saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya hingga saat ini tetap mengusahakan untuk menggelar pertandingan.
Upaya yang dilakukan salah satunya memperbaiki lapangan Stadion Siliwangi yang rusak akibat digunakan untuk kegiatan diluar sepak bola. Selain itu pihaknya juga akan mencari tempat alternatif yaitu Stadion Si Jalak Harupat.
"Keputusannya tunggu inspeksi besok siang, Kamis (22/7). Yang jelas panpel saat ini masih mengusahakan untuk memperbaiki lapangan," katanya saat dikonfirmasi.
Upaya Persib Bandung untuk mencari stadion alternatif dalam satu hari dipastikan akan berat karena Stadion Si Jalak Harupat yang selama ini digunakan sebagai kandang Tim Maung Bandung masih direnovasi.
Pertandingan antara Persib Bandung melawan Arema Indonesia adalah untuk merebut satu tiket ke semifinal. Tiga tempat lainnya telah direbut oleh Sriwijaya FC, Persipura dan Persik Kediri.
Pada babak semifinal yang akan digelar di Stadion Mahanan Solo 27-28 Juli nanti Sriwijaya FC akan berhadapan dengan Persipura Jayapura, sedangkan pemenang antara Persib dan Arema akan menantang Persik Kediri.(*)
(T.B016/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
