Denpasar (ANTARA News) - Perdagangan seni lukisan hasil karya para seniman yang ada di Bali sedikit lesu di awal 2010 dan diperkirakan masih terpangaruh terhadap dampak resesi ekonomi global yang melanda pencinta seni di dunia.

Memang berkurang permintaan lukisan hasil karya seniman Bali, baik seni lukis jenis kontemporer maupun buatan dari anak-anak muda daerah ini, kata seniman lukis Made Sunarta yang juga eksportir di bengkel kerjanya di Ubud Rabu.

Perdagangan lukisan berbagai jenis corak memang berfluktuasi selama beberapa tahun terakhir ini sejak daerah pariwisata Bali diguncang Bom di pusat kunjungan turis asing di pantai Kuta tahun 2002 hingga sekarang.

Pasaran lukisan Bali lesu ker pasaran mancanegara, bukan berarti para seniman mandeg berkarya, para seniman tetap melakukan aktivitas walau volumenya berkurang, tutur Made sambil menyebutkan bahwa lukisannya mandeg ke Belgia.

Pengusaha Belgia pernah mengontrak untuk memesan lukisan yang dibuat tangan-tangan terampil anak-anak muda di pusat seniman Ubud, namun akibat adanya guncangan ekonomi melanda dunia mengakibatkan berkurang drastis.

Konsumen Eropa lainnya yang menyenangani jenis lukisan dengan warna cerah dan mencolok masih ada hanya saja jumlahnya tidak menentu, mengingat barang seni merupakan kebutuhan yang kesekian kalinya dari kehidupan manusia.

Masih ada permintaan aneka seni lukisan dari pasar luar negeri hanya saja jumlahnya sedikit dan diharapkan bisa lebih banyak menjelang Natal dan pergantian tahun 2010 ke 2011 mendatang, kata Sunarta di bengkel kerjanya di Ubud.

Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar saat dikonfirmasi membenarkan, barang seni lukisan, salah satu barang cendramata ini agak lesu ke pasar ekspor awal 2010.

Eksportir hanya mampu menerbangkan sebanyak 158 ribu Pcs lukisan dari berbagai corak dan ukuran ke pasara ekspor selama Januari-Mei 2010 seharga 640 ribu dolar AS atau melorot hingga 50 persen dalam perolehan devisanya, jika dibandingkan periode sama 2009 yang mencapai nilai 1,2 juta dolar.

Mudah-mudahan setelah membaiknya ekonomi yang melanda negara-negara adidaya, perdagangan lukisan hasil karya seniman Bali akan bertambah ramai, mengingat para kolektor masih mengincar lukisan bermutu dari pulau Dewata.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010