Nairobi (ANTARA News) - Perompak Somalia membebaskan satu kapal nelayan dan satu kapal tanki minyak, yang disita pada Maret, kata pejabat bahari pada Selasa.
"UBT Ocean dan Sakoba bebas," kata Andrew Mwangura dari Kegiatan Bantuan Pelaut Afrika Timur kepada kantor berita Inggris Reuters.
UBT Ocean adalah kapal tanki terdaftar di kepulauan Marshall, yang dibajak di lepas pantai Madagaskar saat membawa bahan bakar minyak dari Keamiran Arab Bersatu ke Tanzania.
FV Sakoba adalah kapal penangkap ikan, yang beroperasi di perairan Kenya dan Tanzania.
Mwangura menyatakan anggota keluarga 10 warga Kenya di kapal Sakoba berkumpul di kota pelabuhan Mombasa menunggu mereka. Awak itu mencakup seorang Spanyol, seorang Polandia, seorang Namibia, seorang Cape Verde dan dua orang Senegal.
"Kapal itu (FV Sakoba) masih di perairan Somalia dan berlayar ke perairan aman," kata Mwangura melalui telepon, dengan menambahkan bahwa kapal tangki UBT Ocean memiliki awak 21 orang.
Serangan perompak secara umum menurun hampir seperlima pada paruh pertama 2010 dari masa sama pada tahun lalu akibat keberadaan kuat angkatan laut di teluk Aden.
Perompak Somalia mengumpulkan jutaan dolar Amerika Serikat (miliaran rupiah) uang tebusan dengan membajak kapal di lepas pantai negara kacau mereka dan memperluas jangkauan dengan menggunakan kapal induk, kadangkala kapal bajakan, untuk melancarkan serangan dengan kapal lebih kecil.
Menteri luar negeri Eropa Bersatu diperkirakan memperpanjang setahun lagi masa tugas penumpasan pembajakan di lepas pantai Somalia pada Juli di tengah keprihatinan akan peningkatan perompakan.
Sejak Desember 2008, "Atalanta" Eropa Bersatu bertugas melindungi kapal pemberi bantuan pangan ke Somalia dan kapal lain melewati jalur penting pelayaran niaga melalui Teluk Aden dan dekat pantai Somalia.
Laksamana Muda Peter Hudson, panglima Pasukan Laut Eropa Bersatu Somalia, menyatakan ia memperkirakan perpanjangan amanat tentara itu, yang berakhir pada Desember, pada sidang berkala menteri Eropa Bersatu.
"Selama dua tahun belakangan, terjadi pertumbuhan di daerah perompak bergerak, karena mereka lebih bertualang, lebih tidak takut dan lebih `ngotot` menyerang kapal dagang di samudera Hindia," katanya dalam jumpa pers.
Pasukan Angkatan Laut mengganggu 59 kelompok perompak di cekungan Somalia antara Maret hingga Mei, satu dari dua musim utama pembajakan pada tahun ini, yang naik tajam dari tahun lalu.
Lebih dari 350 pelaut dan 17 kapal dikuasai bajak laut, jumlah tertinggi sejak pembajakan meningkat di Somalia pada 2007, menunggu ahir dari perundingan uang tebusan.
Perompak dari wilayah tanpa hukum negara Tanduk Afrika itu terus menghindari armada kecil kapal perang asing, yang meronda Teluk Aden, yang menghubungkan Eropa dengan Afrika dan Asia.
Serangan perompak Somalia meningkat dalam beberapa bulan belakangan, kata pejabat angkatan laut, dan daya jangkau mereka meluas, menyesuaikan diri dengan usaha antarbangsa untuk menumpas mereka.
Ronda angkatan laut antarbangsa di jalur ramai penghubung Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden itu tampak hanya membuat gerombolan perompak memperluas serangan mereka semakin jauh ke lautan India.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyetujui penyerbuan di wilayah perairan Somalia untuk memerangi perompakan, namun kapal perang peronda di daerah itu tidak berbuat banyak, kata Menteri Perikanan Puntland Ahmed Saed Ali Nur.
(B002/M016)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010