Jakarta (ANTARA/JACX) - Kasus aktif COVID-19 di India pada April 2021 tercatat meningkat drastis, dengan kenaikan sekitar 200.000 kasus setiap harinya.

Di tengah tsunami COVID-19 itu, muncul pula mutasi virus corona baru di India, yang dikenal sebagai varian B 1617.

Varian COVID-19 dari India ini kini telah menyebar ke sejumlah negara Asia hingga Eropa. Bahkan, sudah ada 10 orang Indonesia yang dinyatakan terinfeksi virus tersebut hingga pekan keempat April 2021.

Varian COVID-19 India pun lantas menjadi topik hangat di media sosial Indonesia. Salah satunya di platform Twitter.

Seorang pengguna Twitter, pada 23 April 2021, tampak membagikan video sepanjang dua menit yang diklaim berkaitan dengan kasus penyebaran varian B 1617 di India.

Cuplikan gambar yang telah ditonton hingga 33.300 kali itu memperlihatkan sejumlah orang terkulai di jalanan.

Berikut potongan narasi yang dibagikan pemilik akun dengan 10.100 pengikut itu:
"Ini terjadi di India, varian baru menyebabkan happy hypoxia, kekurangan oksigen tanpa disadari, mayat2 bergelimpangan, menyerang tua muda & anak2."

Namun, benarkah video tersebut terkait dengan penularan varian baru virus corona di India?

Penjelasan:
Faktanya, video berisi orang-orang terbaring di jalanan itu ternyata tidak ada hubungannya dengan kasus penularan COVID-19 di India.

Mengacu Turnbackhoax, video tersebut memperlihatkan peristiwa kebocoran gas di daerah Visakhapatnam, Andhra Pradesh, India. Cuplikan gambar serupa juga sudah pernah beredar di Youtube pada 2020.

Dengan demikian, keterangan dalam unggahan di Twitter tersebut dipastikan hoaks.

Klaim: Video mayat bergelimpangan akibat penularan varian COVID-19 India
Rating: Salah/Hoaks
Video terkait peristiwa kebocoran gas di daerah Visakhapatnam, Andhra Pradesh, India. (Youtube)


Baca juga: India laporkan varian baru virus corona

Baca juga: Menkes: Mutasi virus India sudah sampai di Indonesia

Baca juga: Pemerintah cegah masuknya semua pejalan dari India

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021