Palu (ANTARA News) - Konsulat JenderalBrazil di Jakarta menyatakan siap membantu mengurus paspor baru seorang warganya yang ditangkap petugas Imigrasi Palu pada pekan lalu.

Kepala Ruang Detensi (Rudensi) Imigrasi Palu, Yusuf Saddu, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kenfirmasi dengan Konjen Brazil mengenai status Valdir, warga negara mereka yang ditangkap petugas Imigrasi karena melanggar UU keimigrasian.

"Konjen Brazil sudah beberapa kali menghubungi kami (Imigrasi) Palu, dan mereka menyatakan membantu secepatnya untuk mendapatkan paspor baru bagi Valdir," katanya.

Menurut dia, pengurusan parpor baru WN Brazil tersebut sedang dalam proses.

"Jika tidak ada aral melintang, kemungkinan besar dalam beberapa hari kedepan ini, paspor dimaksud sudah bisa keluar sehingga proses deportasi segera dilakukan pihak Imigrasi, ujarnya.

Menurut Yusuf, mantan striker Persipal Palu yang telah mempersunting gadis Palu dan kini sudah memiliki dua orang anak tersebut tetap akan dipulangkan ke negaranya.

Namun demikian, bersangkutan bisa kembali masuk ke wilayah RI dengan mengggunakan paspor dan visa baru. "Kasihan juga, dia kan sudah punya istri dan anak," ujarnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim penyidik Imigrasi Palu, Valdir sebenarnya masuk ke Indonesia menggunakan dokumen yang resmi, tetapi paspor dan visanya hilang.

WN Brazil itu ditangkap petugas di rumah kontrakannya di kawasan BTN Kalukubula, Kabupaten Sigi pada 13 Juli 2010 sekitar pukul 12.30WITA.

Saat ditangkap petugas, bersangkutan bersama istri dan dua anaknya, tanpa perlawanan.

Ketika diperiksa petugas Imigrasi, Valdir tidak bisa menunjukkan paspor dan dokumen keimigrasian lainnya. Karena tidak bisa menunjukkan sepotong pun dokumen keimigrasian, warga Brazil tersebut langsung digelendang ke kantor Imigrasi di Jln RA Kartini untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut.

Valdir masuk ke Palu, ibu kota Provinsi Sulteng sekitar tahun 2006, bersama empat warga negara asing (WNA) lainnya. Valdir sempat direkrut Persipal, kesebelasan kebanggaan masyarakat Sulteng saat berlaga di Divisi II dan Divisi Satu Liga Indonesia.

"Saya sempat bergabung dengan Persipal, bersama empat WNA lainnya sebagai striker, paspor dan visanya sudah hilang, "katanya.
(T.BKO3/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010