"Saya berharap dan mengimbau agar para dosen di IPB lebih produktif lagi dalam menulis buku," kata Prof Herry Suhardiyanto.
Menurut Prof Herry, sebagai pimpinan, dirinya ikut merasa bahagia bila ada dosen IPB yang produktif melahirkan karya intelektual.
"Buku yang dipublikasi IPB sangat diperlukan tidak saja bagi mahasiswa dan dosen, tetapi juga bagi para analis dan praktisi pembangunan.
Lebih lanjur Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB tersebut mengatakan, penerbitan buku merupakan kegiatan rutin yang sudah seharusnya mendapatkan perhatian dari perguruan tinggi seperti IPB.
Oleh karena itu, salah satu program pada masa kepemimpinan Prof Herry sebagai rektor, Direktorat Kajian dan Kerjasama Strategis IPB akan memberikan insentif, berbagai kemudahan serta fasilitas bagi penulisan buku.
Pada saat yang sama, lanjut Prof Herry, pihaknya juga merevitalisasi IPB Press, sebuh unit usaha penerbitan yang dikelola IPB.
IPB Press, sambung dia, diupayakan tidak lagi mengalami kesulitan dalam melakukan percetakan berbagai buku yang dihasilkan oleh keluarga besar IPB.
Revitalisasi IPB Press dilakukan dengan peningkatan kualitas produk. Pada saat bersamaan, harganya dibuat sedemikian rupa terjangkau.
"IPB Press difokuskan menerbitkan buku-buku yang terkadang tidak terlalu komersial, tetapi sebenarnya sangat dibutuhka oleh masyarakat akademik dan bangsa," papar Prof Herry.
Herry meyakini banyaknya buku yang ditulis oleh taf pengajar sebuah perguruan tinggi merupakan salah satu indikator jati diri dan kualitasnya.
Prof Herry mengemukakan, revitalisasi IPB Press telah berjalan tujuh bulan, yang dimulai sejak Januari 2010. Pada tahun ini, IPB Press ditargetkan mampu memproduksi buku hingga 109 buah.
Direktur IPB Press, Dr Elang Ilik Martawijaya mengatakan, hingga bulan ini IPB Press telah menyetak 80 buah buku dari 109 yang ditargetkan.
"Saya optimis target 109 buku bagi IPB Press akan terealisasi," ujar dia.
IPB Press merupakan lembaga usaha yang dikembangkan bersama oleh IPB dan alumni IPB dengan dana investasi ditanggung bersama oleh kedua belah pihak. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010