Saya perkirakan BI semakin tidak punya ruang turunkan suku bunga acuan. 3,5 persen menjadi level terendah sebab semakin ke depan mengiringi membaiknya perekonomian global akan ada normalisasi bank sentral di dunia
Jakarta (ANTARA) - Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menyebukan Bank Indonesia (BI) sudah tidak mempunyai ruang untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) yang saat ini berada di level 3,5 persen.
“Ke depan saya perkirakan suku bunga acuan akan cenderung tetap untuk dukung pemulihan ekonomi. BI nampaknya sudah tidak ada ruang menurunkan suku bunga acuan,” katanya dalam acara Mendobrak Inersia Pemulihan Ekonomi di Jakarta, Selasa.
Piter menyatakan hal ini karena tekanan dari pasar keuangan dunia berdampak pada kemampuan Bank Indonesia dalam menentukan kebijakan moneter termasuk mengenai keputusan pemangkasan suku bunga acuan.
Piter menuturkan perekonomian global yang semakin membaik akan berpengaruh pada adanya normalisasi bank sentral di dunia sehingga aspek ini pasti mempengaruhi Bank Indonesia dalam menentukan kebijakan moneternya.
“Saya perkirakan BI semakin tidak punya ruang turunkan suku bunga acuan. 3,5 persen menjadi level terendah sebab semakin ke depan mengiringi membaiknya perekonomian global akan ada normalisasi bank sentral di dunia,” ujarnya.
Ia menjelaskan ketika bank sentral melakukan normalisasi atau tappering maka akan menyebabkan tekanan untuk rupiah sehingga respons yang akan dikeluarkan Bank Indonesia justru menaikkan suku bunganya.
Ia menjelaskan pada awal 2021 rupiah sempat mengalami tekanan pelemahan yang disebabkan oleh meningkatnya yield US Treasury hal itu terjadi ketika imbal hasil obligasi Indonesia relatif sangat rendah turunnya suku bunga acuan.
“Jadi selisih suku bunga acuan kita jadi menyempit dan itu tidak cukup menutup risiko investasi dalam negeri sehingga mendorong keluarnya investasi asing khususnya portofolio,” jelasnya.
BI mempertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5 persen pada RDG periode 19 dan 20 April 2021 serta 17-18 Maret 2021.
Penurunan suku bunga acuan oleh BI terakhir dilakukan pada RDG 17-18 Februari 2021 sebesar 25 basis poin menjadi 3,5 persen dari sebelumnya 3,75 persen.
Total selama 2020 hingga Februari 2021, BI telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 150 basis poin.
Baca juga: Gubernur BI: Penurunan suku bunga kredit bank perlu terus didorong
Baca juga: BRI turunkan suku bunga kredit untuk seluruh segmen
Baca juga: Anggota DPR RI kritisi penurunan bunga kredit lamban
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021