Komisi I berterima kasih dan turut bangga atas jasa beliau
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Meutya Hafid mewakili Komisi I mengucapkan terima kasih dan bangga terhadap jasa-jasa Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Karya Nugraha yang gugur saat bertugas.
Meutya menyampaikan ucapan itu, usai menghadiri upacara pemakaman Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu, di Taman Makan Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Selasa, sebagaimana dikutip dari akun instagram resminya @meutya_hafid.
“Beliau salah satu prajurit terbaik. Komisi I berterima kasih dan turut bangga atas jasa beliau. Beliau tertembak di Papua selepas mengunjungi SD yang sebelumnya dibakar kelompok bersenjata di Distrik Beoga,” kata Meutya pada keterangan beberapa foto dan video yang ia unggah ke instagram, Selasa.
Dalam prosesi pemakaman di TMP Kalibata, sebagaimana dilihat dari unggahan foto-fotonya, Meutya duduk di barisan depan bersama perwakilan keluarga, pemangku agama, dan tamu undangan lainnya.
Ia juga ikut menabur bunga di atas pusara I Gusti Putu Danny.
Prosesi pemakaman Kepala BIN Daerah Papua di TMP Kalibata berlangsung secara tertutup. Para jurnalis tidak diperkenankan meliput di area pintu masuk, area dalam, daerah sayap kanan dan kiri TMP Kalibata.
Beberapa petugas gabungan TNI/Polri serta sejumlah orang berpakaian sipil menjaga area TMP Kalibata dan sekitarnya, dan mereka meminta para wartawan meliput dari seberang TMP Kalibata.
Namun saat barisan wartawan telah berada di seberang, seorang anggota TNI kembali datang dan melarang pengambilan video dan foto saat iring-iringan jenazah I Gusti Putu tiba di TMP Kalibata.
Alhasil, seluruh kegiatan peliputan hanya dapat dilakukan dari seberang pintu masuk TMP Kalibata.
Iring-iringan jenazah tiba di TMP Kalibata sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa, setelah disemayamkan di Balai Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta sejak Senin (26/4).
Beberapa pihak yang turut mengantar jenazah I Gusti Putu Danny antara lain keluarga, kerabat, serta anggota Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).
Sedangkan puluhan anggota TNI tiga matra, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, serta jajaran kepolisian dan BIN turut mengantar jasad I Gusti Putu ke liang lahat.
Setibanya di pintu masuk TMP Kalibata, jenazah I Gusti Putu Danny disambut oleh rangkaian upacara militer. Dari seberang pintu masuk pemakaman, terdengar suara dentuman senjata laras panjang ditembakkan oleh petugas upacara sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny.
Prosesi pemakaman berlangsung kurang lebih 40 menit. Jasad I Gusti Putu Danny tidak dikremasi dan langsung dikebumikan di TMP Kalibata.
Danny gugur tertembak saat iring-iringannya--Satuan Tugas TNI/Polri dan Satgas BIN--terjebak aksi saling tembak dengan kelompok bersenjata dalam perjalanan menuju Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (25/4).
Sepanjang konflik keamanan Papua terjadi, baru kali ini seorang perwira tinggi TNI menjadi korban dalam kontak senjata dengan organisasi separatis yang lebih populer disebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua itu.
BIN menamai kelompok bersenjata itu sebagai kelompok separatis dan teroris (KST), sebagaimana dinyatakan Deputi VII BIN Wawan Purwanto, Senin (26/4).
Usai kejadian itu, jenazah Danny pun dipindahkan dari lokasi penembakan dan dibawa ke Timika, kemudian diterbangkan ke Jakarta.
Baca juga: Ketua DPD minta TNI/Polri tumpas KKB di Papua
Baca juga: BIN tegaskan gugurnya Kabinda Papua tak surutkan semangat lawan KST
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021