Jakarta (ANTARA News) – Ketua Umum Jenderal Soedirman Center (JSC) Bugiakso, menyatakan penyesalannya karena ahli waris telah melakukan lelang Museum Jenderal Soedirman di Pacitan, Jawa Timur, secara terbuka meskipun hanya melalui situs internet.
"Hal ini membuktikan selama ini pemerintah pusat maupun daerah tidak peduli dengan perawatan museum tersebut," kata Bugiakso menjawab pers dari Yogyakarta, Senin.
"Rencana lelang museum itu sangat tidak tepat. Karena, tidak menghargai nilai-nilai perjuangan yang telah dilakukan oleh Panglima Besar Soedirman pada zaman dulu,” katanya.
Lebih lanjut Bugiakso mengatakan, seyogyanya pemerintah pusat harus segera turuan tangan untuk menangani masalah ini.
"Kami minta Kementerian Pertahanan serta Kementerian Kebudayaan dan Pariwiasata untuk segera turun tangan terkait masalah lelang museum Jenderal Soedirman ini," katanya.
Bugiakso menjelaskan, seharusnya pihak ahli waris tidak terlalu gegabah untuk mengumumkan lelang ini ke publik. Karena, hal tersebut telah menyimpang pada prinsip awal pendirian museum tersebut.
"Pendirian museum tersebut bukan untuk komersial. Namun, untuk menghargai nilai-nilai perjuangan Panglima Besar Jenderal Soerdirman," katanya.
Bugiakso mengharapkan, perlu dicari solusi terbaik yang akan ditempuh oleh kedua pihak yakni ahli waris dan pemerintah baik pusat maupun daerah.
"Dalam satu minggu ini, kami akan melakukan pemantauan ke tempat lokasi museum. Selanjutnya kami akan melakukan mediasi dengan pihak ahli waris dengan pemerintah untuk mencari solusi terbaik," ujarnya.
Bugiakso menyatakan, Senin depan, hasilnya akan bisa disampaikan ke masyarakat. "Kami juga berharap agar kejadian tersebut tidak terjadi pada museum yang lain," katanya.(*)
(R009/AR09/brt)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010