"Semasa hidupnya Gus Dur tidak membutuhkan penghargaan," kata adik Gus Dur itu di Gedung DPR, Jakata, Senin.
Menurut dia, Gus Dur, yang mantan Presiden RI dan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), semasa hidupnya lebih mengharapkan agar pikiran dan ajarannya bisa diterima baik oleh seluruh pengurus dan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta terus dilanjutkan.
Pemberian penghargaan kepada almarhum Gus Dur pada rangkaian ulang tahun ke-12 PKB pada Rabu (21/7) mendatang, kata dia, lebih kepada memberikan keuntungan terhadap pengurus PKB saat ini dalam upaya terus menggalang islah kepada seluruh kader PKB.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, pada rangkaian ulang tahun PKB ke-12 di antaranya, akan mem berikan penghargaan kepada almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai Maha Guru PKB.
Prosesi pemberian penghargaan tersebut akan dilaksanakan di Hotel Kartika Chandra, pada Rabu (21/7) mendatang.
Muhaiman berharap, dengan pemberian penghargaan kepada almarhum Gus Dur sebagai Maha Guru PKB bisa menggungah seluruh pengurus dan kader PKB sekaligus terus melanjutkan pikiran dan ajarannya dalam mendidirikan dan membesarkan partai
"Dengan penghargaan tersebut, kita berharap seluruh kader PKB dapat meneladani perjuangan almarhum Gus Dur dan terus melanjutkan perjuangannya," katanya.
Muhaimin juga berharap, melalui momentum ulang tahun ke-12 dan pemberian penghargaan kepada almarhum Gus Dur bisa menjadi salah satu jembatan bagi seluruh kadar PKB dalam melakukan islah.
Menurut, islah PKB hingga saat ini terus berjalan.
Sebelumnya, pengurus PKB juga meluncurkan dua buku berjudul "Melanjutkan Pemikiran dan Perjuangan Gus Dur" serta "Inspiring Ramadhan". di Jakarta, Minggu (18/7).
Buku "Melanjutkan Pemikiran dan Perjuangan Gus Dur" merupakan kumpulan tulisan Muhaimin Iskandar, tentang Gus Dur atau refleksi atas pemikiran-pemikiran besar dan perjuangannya, yang tersebar di berbagai media massa.
"Pemikiran dan perjuangan Gus Dur disebut besar karena sifatnya yang melampaui batas-batas agama dan etnis, budaya dan bangsa," katanya.
(T.R024/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010