Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengatakan bahwa pihak-pihak terkait sedang membahas kembali prosedur tetap (protap) pengawalan presiden.
"Ada koordinasi gabungan untuk rumuskan kembali protap pengamanan presiden," kata Julian, di Jakarta, Senin.
Julian mengatakan hal itu terkait keluhan seorang warga yang mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat iring-iringan kendaraan rombongan Presiden melintas.
Menurut Julian, pembahasan kembali protap itu melibatkan sejumlah unsur yang terkait, antara lain Sekretaris Militer, Komandan Paspampres, dan pihak kepolisian.
Namun demikian, Julian belum bisa menjelaskan perkembangan ataupun hasil pembahasan protap tersebut.
"Itu internal. Yang pasti sudah ada tindak lanjut," kata Julian.
Pihak-pihak terkait itu juga membahas investigasi tentang laporan perbuatan tidak menyenangkan yang diduga dilakukan seorang petugas patroli dan pengawalan kepada seorang warga.
Julian menjelaskan, investigasi itu masih berlangsung dan perkembangannya belum bisa disampaikan kepada publik.
Dia menegaskan, pada prinsipnya Presiden menghargai setiap masukan yang disampaikan oleh masyarakat. Hal itu, katanya, akan segera ditindaklanjuti.
Presiden juga berusaha untuk tidak menambah kemacetan, sehubungan dengan kegiatannya yang cukup sering pulang-pergi dari kediamannya di Puri Cikeas Indah ke Istana Negara.
Pada Jumat (16/7) seorang warga Cibubur menulis surat pembaca di sebuah surat kabar nasional mengenai pengalaman buruknya diancam oleh petugas patroli pengawal iring-iringan Presiden ketika hendak keluar dari pintu tol Cibubur.
Warga Cibubur itu kemudian mengimbau agar Presiden Yudhoyono tidak terlalu sering pulang ke rumahnya di Cikeas karena hampir setiap hari ia berpapasan dengan iring-iringan pengawalan rangkaian mobil Presiden.
Imbauan itu langsung ramai dan disambut warga Cibubur lainnya pengguna jejaring sosial dunia maya Twitter.
Menanggapi imbauan itu, Julian mengatakan, Presiden telah berupaya agar aktivitasnya pulang-pergi dari Cikeas dan Istana Negara tidak menambah kemacetan lalu lintas.
Menurut Julian, Presiden telah memerintahkan agar waktu pengosongan jalan untuk iring-iringan pengamanan VVIP diperpendek tidak harus mengikuti jeda sterilisasi 30 menit seperti yang diharuskan dalam petunjuk standard operasional.
Selain itu, Presiden berupaya agar rangkaian iring-iringan pengawalannya tidak terlalu panjang. Saat ini, rangkaian iring-iringan mobil Presiden sekitar 10 mobil terdiri atas sedan Mercedes Benz Presiden beserta cadangannya, jip pengawalan Polisi Militer dan Pasukan Pengamanan Presiden, serta mobil pengangkut staf khusus Presiden dan perangkat Presiden lainnya.
"Tentu Presiden sangat simpati dan memperhatikan sungguh-sungguh masukan dan keluhan dari masyarakat, khususnya pengguna jalan raya jika ternyata terdapat hal-hal terjadi di luar prosedur," demikian Julian Pasha.
(T.F008*P008/S018/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010